Itulah tujuan awal dari teknologi yakni meringankan kinerja wasit agar game berjalan adil. Meski begitu, dengan adanya teknologi tersebut yang namanya kontroversi tak bisa lepas dari sepak bola.Â
Pada laga Spanyol vs Jepang kemarin, gol kedua Jepang penuh dengan kontroversi. Hal itu karena dalam tayangan ulanga bola terlihat sudah meninggalkan lapangan.Â
Artinya gol kedua Jepang tidak sah. Jika demikian, maka seharusnya skor imbang 1-1 sehingga wasit tetap mengesahkan gol kedua Jepang. Berkat gol itulah Jerman harus angkat koper lebih cepat.Â
Kejadian ini juga kembali membuka memori gol Lampard pada edisi 2010 lalu. Jerman seakan menderita karma. Lantas apa yang membuat gol kedua Jepang tetap disahkan?Â
Dalam regulasi FIFA disebutkan bola dinyatakan out apabila telah keluar 100 persen dari garis. Jika bola masih menyentuh garis sedikit saja, maka bola belum sepenuhnya keluar dan masih dalam in game.Â
Dengan mengacu pada regulasi inilah maka gol kedua Jepang tetap disahkan meski masih penuh dengan kontroversi. Hal ini disampaikan langsung oleh FIFA dalam pernyataan sebagaimana dikutip dari kompas.com
"Gol kedua Jepang harus dicek oleh VAR, tetapi Mitoma melakukan umpan silang yang cukup untuk Tanaka sebelum seluruh bola melewati garis," tulis pernyataan FIFA
Jadi, meskipun penuh kontroversi tapi bola belum 100 persen melewati garis sehingga gol kedua Jepang tetap disahkan.Â
Dari kejadian ini, mungkin saja akan ada teknologi lain yang menyatakan bola sudah keluar atau tidak seperti teknologi garis gawang. Teknologi garis gawang juga lahir dari keputusan kontroversi saat gol Lampard dianulir.Â
Bukan tidak mungkin dengan adanya kejadian ini maka teknologi serupa akan muncul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H