Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bursa Calon Panglima TNI, KSAL Yudo Margono Jadi Calon Tunggal

28 November 2022   18:03 Diperbarui: 28 November 2022   18:17 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bursa calon Panglima TNI akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan. Hal itu setelah Panglima TNI Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.

Hal itu merujuk pada Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Dalam pasal tersebut dijelaskan prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.

Tepat pada tanggal 21 Desember nanti usia Jenderal Andika Perkasa sudah memasuki 58 tahun alias masa pensiun. Jika dilihat saat ini, maka jabatan Andika sebagai Panglima TNI kurang lebih satu bulan lagi. 

Tentu yang paling ditunggu adalah bursa calon pengganti Andika. Jika merujuk pada regulasi, seorang calon Panglima TNI harus menduduki jabatan Kepada Staf di matra masing-masing yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. 

Untuk matra angkatan darat dijabat oleh Jenderal Dudung Abdurachman. Untuk matra angkatan laut dijabat oleh Laksamana Yudo Margono, dan untuk matra angkatan udara dijabat oleh Marsekal Fadjar Prasetyo. 

Ketiga nama itu tentu menjadi calon kuat pengganti Panglima TNI Andika Perkasa setelah pensiun nanti. Namun jika melihat jabatan ini pada era Presiden Joko Widodo, hanya matra angkatan laut saja yang belum menjabat. 

Di sisi lain angkatan udara dan darat sudah menduduki posisi ini. Untuk angkatan udara dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agraria Tata Ruang. 

Sementara untuk matra angkatan darat pernah dijabat oleh Gatot Nurmantyo dan Andika Perkasa. Setelah Marsekal Hadi pensiun, seharusnya calon kuat Panglima TNI adalah Laksamana Yudo Margono.

Akan tetapi, Jokowi justru kembali memilih dari matra angkatan darat yakni Andika Perkasa. 

Laksamana Yudo Calon Tunggal

Jika melihat hal di atas, tentu matra angkatan laut yang seharusnya mendapat jatah kursi pimipinan tertinggi TNI itu. Memang tidak ada aturan yang secara rinci mengatur jika setiap matra harus mengisi jabatan Panglima TNI. 

Akan tetapi di dalam UU TNI dijelaskan jika Panglima TNI dapat dijabat oleh tiga matra secara bergantian. Kata "dapat" di atas berarti boleh atau tidak. Jadi jika Jokowi seandainya memilih dari matra lain tak masalah. 

Namun hal itu kurang etis karena kestabilan internal di tubuh TNI harus kuat. Hal itu dengan jalan memberi setiap pimpinan matra TNI untuk menjabat sebagai panglima. 

Seperti yang diulas di atas, Laksamana Yudo merupakan calon kuat pengganti Marsekal Hadi. Tapi saat itu Jokowi lebih memilih Andika Perkasa. 

Kini Jokowi memutuskan untuk memilih Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI. Hal itu tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) yang diserahkan pada DPR Senin, 28 November 2022.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani. 

"Saya akan mengumumkan bahwa nama yang diusulkan oleh presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut, yang menjabat KSAL saat ini," ujar Puan dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022). (kompas.com)

Dengan demikian lengkap sudah Panglima TNI dari tiga matra di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Laksamana Yudo sendiri tentu akan segera melalui uji kelayakan di DPR nanti. 

Pemilihan Laksmana Yudo juga dinilai tepat untuk menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Hal itu karena beberapa kali wilayah Natuna kerap menjadi objek sengketa antara Indonesia dan China. 

Jadi pemilihan Laksamana Yudo juga tepat selain untuk menjaga stabilitas tiga matra TNI. Lantas kemanakah Jenderal Dudung? Jenderal Dudung bisa saja menjadi Wakil Panglima TNI atau tetap menjadi KSAD. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun