Teman tersebut bernama Junpeke. Ia secara umur di bawah Kazutora tapi tetap keren. Junpeke juga disebut tidak memiliki orang tua.Â
Suatu malam, Junpake mengajak Kazutora untuk berkeliling kota. Junpake lantas mengajak Kazutora ke tempat karaoke.Â
Kazutora cukup mengagumi kawannya itu. Ia bahkan memuji telinga Junpake yang memakai anting. Kelak Kazutora juga akan memakai anting yang sama persis dengan Junpake.Â
Pada malam itu Kazutora merasa senang meski harus menutup hidungnya saat karaoke karena bau alkohol dimana-mana.Â
Bersama dengan Junpake adalah hal yang sangat menyenangkan. Bagi Kazutora bermain dengan Junpake cukup untuk menghilangkan rasa cemas yang ada di dalam tubuhnya.Â
Maklum saja Kazutora tumbuh di keluarga yang tak sehat. Ia pernah melihat sendiri bagaimana ibunya mengalami KDRT. Jadi, karena tumbuh dalam keluarga seperti itu wajar rasanya Kazutora butuh lingkungan untuk melupakan sejenak masalah.Â
Meski begitu, Junpake bukanlah teman yang tulus. Ia hanya memanfaatkan Tora saja. Bahkan Junpake selalu mengambil uang Kazutora. Tapi, Kazutora tak risau dengan itu selama ia masih bisa bermain.Â
Sampai pada akhirnya sifat asli Junpake muncul. Ia justru mengkhianati Kazutora dan hanya memanfaatkan uang yang Kazutora miliki saja.Â
Suatu hari ketika tengah bermain balap mobil, Junpake kalah dari Kazutora. Di luar dugaan, Kazutora menang dan Junpake justru kesal karena kalah.Â
Junpake justru meminta uanh 100 yen pada Kazutora untuk mengganti karena ia kalah dalam game. Tentu Kazutora tak terima akan hal itu karena ini murni hanya permainan biasa.Â
Nahasanya, ketika Junpake ingin menendang Kazutora kakinya tak sengaja mencabut saklar listrik sehingga Baji yang saat itu tengah main game serupa harus kalah karena listriknya mati.Â