Blue Lock muncul tahun 2018 sementara Captain Tsubasa tahun 1983. Anime yang pernah diputar di Indonesia sebelum ngaji ini memang hits pada saat itu. Tsubasa merupakan seorang anak Jepang yang lahir dengan bakat sepak bola.Â
Bayangkan saja pergi ke sekolah pun ia sambil menggiring bola. Nah yang unik di anime ini adalah banyaknya klub-klub sepak bola tingkat sekolah. Dan memang saat ini hal itu terjadi di Jepang sana.Â
Tsubasa memiliki cita-cita untuk menjadi bintang besar di dunia si kulit bundar. Ia bertekad ingin pergi ke Brazil suatu saat nanti dan bisa bermain di Eropa suatu saat nanti.Â
Tokoh lain yang muncul adalah kiper gaek Genzo Wakabyashi yang dikisahkan main di Bundesliga Jerman. Pasangan emas Tsubasa di lini tengah yakni Taro Misaki juga merupakan karakter top di Nankatsu.Â
Nah siapa sangka cerita anime tersebut disebut-sebut telah membangun sepak bola di Jepang. Seperti yang diulas di atas sepak bola bukan olahraga populer di Jepang. Tapi berkat Captain Tsubasa sepak bola dikenal di kalangan anak-anak Jepang.Â
Lalu apa pengaruh Captain Tsubasa pada sepak bola Jepang?Â
Hingga tahun 1988 sepak bola Jepang bukan apa-apa. Pada tahun itu juga Jepang main di Piala Asia di Qatar namun tak lolos fase grup. Empat tahun berselang Jepang ditunjuk sebagai tuan rumah dan berakhir juara.Â
Nah seperti yang disinggung di atas, pada anime Captain Tsubasa kompetisi sepak bola tingkat SD hingga SMA begitu meriah dan detail. Begitu juga dengan pembinaan usia muda di sana.Â
Nah skuad Jepang yang juara Piala Asia 1992 merupakan generasi penikmat Captain Tsubasa.Â
Dari 20 pemain, 19 di antaranya berusia di bawah 32 tahun, dan 13 di antaranya berusia di bawah 26 tahun. Artinya, saat anime Captain Tsubasa disiarkan, mereka masih berusia di bawah 16 tahun, dan sangat mungkin terpapar pengaruh Tsubasa.
Salah satu legenda sepak bola Jepang yakni Hidetoshi Nakata juga terinspirasi Captain Tsubasa. Ia mengaku mengenal sepak bola bukan dari acara TV atau games. Tapi melalui komik Captain Tsubasa.Â