Meski kondisi kacau, Denji justru memilih tidur karena tidur di atas kasur adalah bagian dari impian konyolnya. Ketika Denji tidur, Himeno menyebut listrik kembali menyala akan tetapi mereka masih terjebak.Â
Aki masih terus mencari tahu keberadaan iblis, Arai mulai panik dan mengurung diri di kamar, dan Kobeni pingsan karena minum air toilet. Sementara Power justru malah berpikir ia akan menerima nobel perdamaian.Â
Power berujar nobel tersebut akan menjadi batu loncatannya untuk menjadi perdana menteri. Ia ingin melihat manusia menderita. Maka aksi pertama yang dilakukan Power saat menjadi perdana menteri adalah menaikkan pajak 100 persen.Â
Ketiganya kemudian berjaga. Himeno kembali merokok. Denji menyebut jika rokok yang dihisap Himeno mirip dengan Aki. Di sisi lain, Aki merokok karena diajak oleh Himeno.
Tak lama berselang, Aki datang dan langsung mengambil rokok Himeno yang tengah dihisap. Denji kemudian menyebut jika apa yang dilakukan Aki merupakan ciuman tidak langsung. Padahal Denji sangat ingin melakukan itu karena Himeno sendiri yang menjanjikan itu.Â
Aki menyebut iblis yang dibunuh oleh Power justru semakin besar. Si iblis tadi meminta sebuah kontrak yaitu memakan Denji baik hidup atau mati. Imbalannya adalah semua pemburu iblis akan keluar dengan selamat.Â
Tidak disangka, Kobeni yang tadinya pingsan kemudian bangun seraya membawa pisau dan menyerahkan Denji untuk dimakan si iblis.Â
Kondisi yang tadinya serba bingung kini berubah menjadi haus darah. Tentu Himeno tidak ingin terjebak selamanya di lantai delapan dan berakhir mati.Â
Lantas, bagaimana dengan nasib Denji? Apakah ia akan dikorbankan pada iblis tersebut atau tidak? Nah patut kita tunggu episode selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H