Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kodai Naraoka, Wonderkid Badminton Jepang Calon Suksesor Kento Momota

28 Oktober 2022   09:16 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:33 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Mei 2022 di semifinal Thomas Cup 2022 yang berlangsung di Thailand, Indonesia dan Jepang harus bermain hingga laga kelima untuk menentukan pemenang yang berhak lolos ke babak final.

Pada laga perdana, Anthony Ginting berhasil unggul atas Kento Momota dalam duel MomoGi yang berlangsung tiga set. 

Pasangan dadakan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya juga unggul atas Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Sementara itu, Jonatan Christie harus mengakui keunggulan Kenta Nishimoto dua set langsung dengan skor 22-20 dan 21-13.

Di partai keempat, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto juga harus kalah dari Akira Toga/Yuta Watanabe melalui rubber game. Skor pun kian ketat menjadi 2-2.

Tentu untuk mencari pemenang harus ditentukan melalui partai kelima. Jika dilihat Indonesia diuntungkan karena memiliki kedalaman skuad yang cukup baik dan Shesar Hiren Rhustavito kembali menjadi penentu.

Sementara Jepang harus was-was karena tinggal menyisakan Kodai Naraoka untuk partai terakhir. Apalagi jika dibanding dengan Vito, pengalaman Kodai masih minim di Thomas Cup.

Thomas Cup 2022 adalah ajang beregu perdana bagi Kodai dan harus menjadi penentu kemenangan di semifinal. Skenario Jepang adalah Kento berhasil mencuri kemenangan atas Ginting dan menang setidaknya dengan skor 3-1.

Tapi hal itu gagal dan Kodai yang sejatinya diatur untuk tidak bermain justru harus menjadi penentu. Tentu beban itu berat bagi Kodai jika dibanding dengan Vito. Vito beberapa kali menjadi penentu kemenangan Indonesia di ajang beregu.

Hasilnya Vito bermain tanpa cela. Sangat terlihat jelas jika pengalaman antara Vito dan Kodai begitu jauh. Kodai terlihat grogi karena harus menjadi penentu. 

Bahkan saat itu permainan Kodai dianggap biasa. Vito akhirnya menang dua set langsung dengan skor meyakinkan 21-17 dan 21-11. 

Itulah pertama kali saya melihat penampilan Kodai Naraoka. Akan tetapi, penampilan Kodai Naraoka setelah ajang Thomas Cup begitu impresif. Kodai kerap memberi kejutan dan jika di dunia sepak bola, Kodai adalah seorang wonderkid yang menjanjikan.

Kodai revans atas Vito

Setelah menjalani laga penentu di Thomas Cup 2022, Kodai dan Vito kembali bersua di babak 16 besar French Open 2022. Vito berhasil melaju ke babak 16 besar usai unggul atas Lee Zii Jia.

Sementara Kodai berhasil melaju ke babak 16 besar usai mengalahkan Brian Yang dengan skor 21-15 dan 21-13.

Tentu Kodai yang sekarang bukan Kodai yang dulu di Thomas Cup. Kodai dikenal ulet dan bermain cepat. Ia langsung unggul 11-8 pada interval gim pertama.

Meski tertinggal, Vito tampil tenang dengan melayani permainan Kodai melalui penempatan bola yang cermat. Vito bahkan mampu menyamakan skor menjadi 18-18 dan 21-21 sampai akhirnya menang 23-21.

Pada gim kedua, Vito kerap melakukan kesalahan sendiri. Lagi-lagi Kodai unggul pada interval gim pertama dengan skor 7-11. Kodai bahkan unggul telak pada gim kedua dengan skor 9-21.

Pada gim ketiga, Vito berusaha mendominasi permainan. Untuk pertama kali, Vito mampu unggul pada interval gim ketiga dengan skor 11-8.

Vito bahkan terus unggul dengan skor 15-11. Kodai terus menekan dan skor kembali ketat 15-14. Vito bahkan mencapai match point dengan skor 20-19. Akan tetapi, justru Kodai mampu meraih tiga poin beruntun dan menang dengan skor 20-22.

Tentu dengan kemenangan ini, Kodai berhasil melaju ke bebak perempat final dan akan bersua tunggal putera Indonesia Jonatan Christie.

Jojo berhasil melaju ke perempat final setelah mengalahkan pebulu tangkis Hong Kong NG Ka Long Angus melalui rubber game dengan skor 21-17, 8-21, dan 21-13.

Tentu ini menjadi alarm bagi Jojo agar tetap waspada. Kodai telah bertransformasi menjadi salah satu calon tunggal putera kuat dunia. Apalagi pada pertemuan terakhir di Sangapore Open 2022 Jojo harus kandas dari Kodai di babak 16 besar.

Transformasi Kodai

Tentu penampilan apik Kodai dimulai setelah bersua Vito di semifinal Thomas Cup 2022. Akan tetapi, penampilan apik Kodai bagi saya dimulai di Singapore Open 2022 lalu.

Bagaimana tidak, di Singapore Open Kodai mampu menembus babak final dan bersua Anthony Ginting. Meski Ginting juara, akan tetapi Ginting harus bersusah payah mengalahkan Kodai.

Misalnya di babak 16 besar, Kodai bersua Jojo yang menjadi unggulan kelima pada turnamen tersebut. Pada set pertama, Jojo menang mudah dengan skor 21-7.

Baru pada set kedua dan ketiga Jojo dibuat tidak berkutik. Jojo kewalahan melawan keuletan Kodai. Kodai akhirnya menutup kemenangan pada set kedua dan ketiga dengan skor 21-18 dan 21-15.

Di babak perempat final, Kodai kembali unjuk gigi dan kembali unggul dari Prannoy H.S. Sejauh ini, Prannoy masih memimpin rank pertama BWF Wolrd Tour Final road to Guangzhou.

Berselang dari itu, Kodai kembali tampil di final Chinese Taipei yang menjadi final keempatnya di tahun ini. Kodai harus takluk dari Chou Tien Chen.

Meski baru satu kali juara yakni Vietnam Open 2022, akan tetapi penampilan Kodai untuk turnamen level 500 hingga 750 Kodai tidak langsung out di babak pertama.

Bahkan di semifinal Denmark Open 2022 lalu Shi Yu Qi harus bermain tiga game untuk mematikan tikel final. Kini selama beberapa turnamen terakhir Kodai sudah berjumpa dengan lawan yang secara ranking di atasnya.

Tentu lawan-lawan tangguh itu mampu menempa Kodai dengan baik. Selain ulet, Kodai juga sangat kuat dalam bertahan seperti seniornya Kento Momota.

Kodai juga mampu memetik pelajaran dari laga yang sudah ia jalani. Terbukti ia berhasil revans pada Vito dan Jojo. Pada Thomas Cup Vito unggul dari Kodai dan pada Korea Open 2022 Jojo unggul dari Kodai.

Akan tetapi, pada Singapore Open 2022 Kodai mampu revans dari Jojo. Di French Open 2022 Kodai juga revans dengan Vito.

Kini, Jepang sepertinya tidak perlu takut dengan menurunnya peforma Kento. Hal itu karena suksesor Kento sudah ada yakni Kodai Naraoka. Bukan tidak mungkin dua atau tiga tahun lagi Kodai menjelma tunggal putera kuat dunia.

Dengan raihan impresif itu, Kodai kini bercokol di ranking 20 dunia. Untuk tunrnamen level 750-1000, Kodai sudah bisa ikut. Selain itu, dalam world tour rank ia berada di posisi kedelapan.

Nama-nama beken seperti Loh Kean Yew, Lakshya Sen, dan seniornya Kenta Nishimoto di bawah Kodai. Jika terus konsisten, Kodai tentu sangat berpeluang bermain di BWF World Tour Final.

Tentu ini menjadi alarm bagi sektor tunggal putera Indonesia bahwa akan ada calon tunggal putera kuat. Anthony Ginting cs harus waspdada dengan Kodai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun