Awalnya saya acuh ketika muncul berita penyakit gagal ginjal akut yang menimpa sejumlah anak. Penyebab dari penyakit itu berasal dari obat sirup yang ternyata tidak terdaftar di BPOM.
Namun setelah ditelisik lebih jauh, Kemenkes memerintahkan agar penjualan obat sirup disetop sementara menyusul banyaknya kasus gagal ginjal pada anak.
Terbaru, pemerintah merilis obat sirup yang memiliki kadar etilen glikol yang tinggi. Salah satunya adalah unibebi cough. Mendengar obat itu masuk daftar, tentu saya terkejut.
Pasalnya tiga keponakan saya yang masih balita telah mengongsumsi obat itu sebelum pemerintah menyetop peredarannya. Bahkan keponakan saya ada yang habis satu botol.Â
Memang sirup tersebut menjadi andalan obat batuk bagi ketiga keponakan saya karena manjur. Akan tetapi, saya jadi cemas setelah pemerintah menyetop peredaran obat tersebut.
Kini saya hanya bisa berdoa semoga ketiganya tetap sehat. Hanya ada satu pertanyaan yang terbesit dalam pikiran, selama ini BPOM kemana?
Gagal ginjal akut
Menurut Ketua Umum IDAI dr. Piprim Yanuarso, kasus gagal ginjal akut pada anak pertama kali muncul pada Januari lalu dengan jumlah 2 kasus.
Kemudian pada bulan Maret bertambah 2 kasus dan terjadi lojakan pada bulan Mei sebanyak 6 kasus. Sehingga jumlah kasus gagal ginjal pada anak menjadi 10 kasus.
Bulan Juni dan Juli terjadi penambahan kasus yakni sebanyak 12 kasus. Lonjakan cukup tinggi terjadi pada bulan Agustus yakni sebanyak 37 kasus.
Bulan September menjadi lonjakan tertinggi yakni sebanyak 81 kasus. Pada tanggal 18 Oktober kembali bertambah yakni sebanyak 61 kasus sehingga total kasus gagal ginjal akut pada anak adalah 206 kasus.