Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Bjorka: Tangkap Aku Jika Bisa!

16 September 2022   15:37 Diperbarui: 16 September 2022   15:43 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis rekam jejak Bjorka. | Foto via CNN Indonesia

Peretas anomin Bjorka terus menjadi perbincangan publik. Bjorka sejatinya telah melakukan perbuatan ilegal betupa peretasan data. Tapi, meski melakukan hal itu Bjorka justru mendapat simpati publik.

Hal itu tidak terlepas dari respon lambat yang dilakukan oleh Kominfo. Beberapa pernyataan Kominfo dinilai blunder dan tidak mengatasi masalah sedikit pun.

Itu sebabnya ketika Bjorka spill data pribadi politisi dan pejabat dalam negeri, ia seakan menjadi pahlawan yang dielu-elukan masyarakat.

Siapa Bjorka?

Bjorka adalah peretas anonim yang menjadi perbincangan hangat saat ini. Hanya itulah kisi-kisi Bjorka yang bisa kita dapatkan.

Selama dua bulan, Bjorka diduga telah membocorkan miliaran data. Data tersebut diperoleh mulai dari korporasi hingga lembaga pemerintahan.

Mulanya Bjorka membobol 91 juta data pengguna Tokopedia pada April 2020 lalu. Ia lalu mengunggah data tersebut tahun 2022.

Bjorka juga membobol data 270 juta pengguna wattpad pada 2020 lau. Bjorka juga mengklaim telah membobol 26 juta pengguna Indihome.

Terbaru, Bjorka diduga membobol data 1,3 miliar SIM parbayar dan 105 juta data kependudukan KPU. Selain itu, Bjorka juga mengklaim berhasil meretas beberapa data negara yang dikirim pada Presiden Joko Widodo.

Infografis rekam jejak Bjorka. | Foto via CNN Indonesia
Infografis rekam jejak Bjorka. | Foto via CNN Indonesia

Tidak hanya itu, Bjorka juga "menegur" beberapa politisi dalam negeri. Misalnya Puan Maharani yang merayakan ulang tahun ketika terjadi demonstrasi kenaikkan harga BBM di depan gedung DPR.

Bjora kemudian melakukan doxing alias spill data pribadi Puan. Selain Puan, beberapa pejabat dan politisi juga tidak lepas menjadi korban doxing Bjorka seperti Johnny G. Plate, Cak Imin, Iwan Bule, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Tohir.

Selain pejabat, Bjorka juga melakukan doxing kepada Denny Siregar hingga Abu Janda. Dua orang itu kerap dianggap sebagai buzzerRp oleh warganet.

Pertanyaan siapa Bjorka bisa kita runut dari akun twitter pertamanya @bjorkanism yang sudah ditangguhkan.

Dalam satu utas di akun twitter itu, Bjorka mengaku memiliki kenalan orang Indonesia di Warsawa. Ia bahkan dirawat oleh orang tersebut. 

Bjorka menyebut orang tersebut tidak akan bisa terdeteksi oleh Kementerian Luar Negeri akibat kebijakan tahun 1965. Bjorka juga menyebut temannya itu ingin membangun Indonesia melalui teknologi.

Meski kita tahu bahwa menjadi seorang Habibie begitu menyedihkan. Keinginan itu tidak bisa diwujudkan sampai saat ini hingga ia berpulang pada tahun lalu.

Bjorka melakukan semua ini tidak lain untuk temannya itu. Ia juga menegaskan bisa memasuki "banyak pintu" dengan mudah karena keamanan siber Indonesia masih lemah.

Jika melihat penuturan itu, tentu motif Bjorka melakukan hal tersebut sulit untuk dilepaskan dari politik. Khususnya kebijakan tahun 1965 yang ia sebutkan.

Meski begitu, beberapa data pejabat yang ia bocorkan seakan-akan menegaskan bahwa Bjorka adalah orang Indonesia. Data pejabat yang dibocorkan Bjorka hilir mudik menghiasi pemberitaan dalam negeri.

Jadi, rasanya sulit bagi orang asing yang begitu intens mengikuti pemberitaan dalam negeri. Apalagi di situ melakukan doxing kepada Iwan Bule sebagai Ketua PSSI.

Maklum PSSI sedang menjadi sorotan akhir-akhir ini akibat polemik bahwa JIS tidak sesuai standar FIFA. Tentu sulit mengatakan jika orang luar begitu intens mengikuti perkembangan berita dalam negeri.

Jadi, dengan asumsi di atas bisa jadi Bjorka adalah orang Indonesia. Namun, siapa sosok asli di balik topeng Bjorka masih menjadi pertanyaan.

Tangkap aku jika bisa

Merespons ulah Bjorka, Jokowi kemudian membentuk tim khusus untuk mencari tahu siapa Bjorka. Namun, Bjorka sendiri seperti mengejek dengan yang dilakukan pemerintah.

Dalam akun twitter pertamanya, Bjorka bahkan menyebut jika sebenarnya pemerintah bingung dan tidak tahu harus memulai darimana. Bjorka bahkan menawarkan diri pada pemerintah untuk mengungkap posisinya. 

Beberapa hari kemudian, santer terungkap jika Bjorka adalah seorang anak asal Cirebon. Pria yang dituduh sebagai Bjorka adalah Muhammad Said Fikriansyah.

Tuduhan itu dilontarkan oleh akun @volt_anonym. Akun tersebut menyebut ada beberapa hal yang menunjukkan kesamaan antara Bjorda dan Said. Seperti email yang didaftarkan pada situs jual beli dan akun media sosial.

Sementara itu, Said sendiri menolak mentah-mentah tuduhan tersebut. Ia mengaku hanya sebagai tukang edit video dan tidak tahu menahu soal Bjorka.

Sejalan dengan itu, seorang pemuda asal Madiun berinisial MAH diamankan Tim Cyber Polri. Ia diduga sebagai Bjorka. Tapi, dalam pemberitaan beredar jika MAH adalah tukang es, ia tidak memiliki komputer. Jadi, tidak masuk akal jika MAH adalah Bjorka.

Setelah beberapa hari akun twitternya ditangguhkan, Bjorka kini muncul lagi di telegram. Tentu kemunculan Bjorka di telegram cukup mengejutkan dan menimbulkan dugaan bahwa terjadi salah tangkap.

Salah satu unggauan Bjorka di telegram: via detik.com
Salah satu unggauan Bjorka di telegram: via detik.com

Bjora sendiri memang seperti mengejek pemerintah. Bahkan dalam akun twitter pertamanya @bjorkanism ia membuat bio "catch me if you can."

Jika penangkapan itu salah, tentu apa yang dikatakan Bjorka bukan isapan jempol semata. Dalam akun twitter ketiga @Bjorkanesian, Bjorka bahkan menanti untuk digeruduk.

Salah satu tweet Bjorka di akun ketiganya sebelum ditangguhkan.| Sumber: tangkap layar dokumen pribadi
Salah satu tweet Bjorka di akun ketiganya sebelum ditangguhkan.| Sumber: tangkap layar dokumen pribadi

Dari meme di atas, jelas Bjorka begitu santuy dan bahkan menantang pemerintah untuk menangkapnya. Lantas, apakah dua orang di atas benar-benar Bjorka atau bukan?

Atau Bjorka adalah sebuah gerakan bukan nama peretas? Tentu kita harus menuggu siapa sosok ini sebenarnya. Meski Bjora dielu-elukan seperti pahlawan, tapi apa yang dilakukannya jelas salah dan tidak bisa dibenarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun