Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

The Daddies dan Ambisi Merebut Gelar Juara Dunia Keempat

27 Agustus 2022   12:18 Diperbarui: 27 Agustus 2022   20:03 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komentar Hendra Setiawan dipostingan Fajar Alfian. Tangkap layar (dokumen pribadi)

Setelah juara Malaysia Masters 2022, Fajar Alfian memposting momen gelar juara tersebut di instagram pribadi miliknya seraya bersyukur karena gelar juara tersebut bertepatan dengan Idul Adha.

Di final, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto berhadapan dengan The Daddies. The Daddies harus puas menjadi runner-up setelah kalah dua set langsung dengan skor 21-12 dan 21-19.

Namun ada hal menarik, Hendra Setiawan meninggalkan komentar singkat dalam postingan Fajar. Pada intinya, Hendra mengucapkan selamat sekaligus mendoakan Fajar agar di Singapore Open 2022 juara. Tapi untuk Kejuaraan Dunia tidak, juaranya saya (Hendra Setiawan).

Komentar Hendra Setiawan dipostingan Fajar Alfian. Tangkap layar (dokumen pribadi)
Komentar Hendra Setiawan dipostingan Fajar Alfian. Tangkap layar (dokumen pribadi)

Benar saja, di Singapore Open Fajar/Rian kembali masuk final. Namun di final Fajar/Rian harus mengakui keunggulan Leo Rolly/Daniel Marthin melalui rubber game dengan skor 9-21, 21-14, dan 21-16.

Komentar Hendra mungkin terdengar bercanda. Tapi ucapan itu hampir menjadi kenyataan. Hal itu karena di semifinal BWF World Championship 2022 The Daddies berhasil mengalahkan Fajar/Rian dan selangkah lagi menjadi juara.

Meski tahun 2022 Fajar/Rian tengah on fire dan tampil tujuh kali di final. Akan tetapi pengalaman Ahsan/Hendra pada turnamen ini jauh dibandingkan juniornya itu. 

Tentu ini menjadi pelajaran berharga bagi Fajar/Rian untuk tetap tampil baik dalam setiap ajang. Meski gagal upgrade medali di Kejuaraan Dunia BWF, Fajar/Rian masih memiliki kesempatan untuk naik podium di Japan Open 2022.

Ambisi gelar juara dunia keempat

Perjalanan Ahsan/Hendra ke final Kejuaraan Dunia BWF tidak mudah. Meski usia keduanya sudah tidak muda untuk ukuran seorang atlet, tapi penampilannya kian matang dan ambisi untuk meraih juara dunia tetap membara.

Di babak 32 besar, Ahsan/Hendra sukses menaklukkan pasangan Prancis Lucas Corvee/Ronan Labar dua set langsung dengan skor 21-15 dan 21-16.

Di babak 16 besar, Ahsan/Hendra bersua unggulan ke-12 asal Jerman Mark Lamsfuss/Marvin Seidel. Mark Lamsfuss yang tampil di dua nomor mampu membuat Ahsan/Hendra kerepotan.

Pada akhirnya, Ahsan/Hendra sukses menaklukan pasangan Jerman itu dua set langsung dengan skor 21-18 dan 23-21.

Di perempat final, Ahsan/Hendra bersua pasangan India M.R. Arjun/Dhruv Kapila. The Daddies yang superior dari pasangan India itu sukses meraih kemenangan dengan skor 21-8 dan 21-14.

Di semifinal, Ahsan/Hendra bersua dengan rekan senegara Fajar/Rian. Fajar/Rian mengusung misi upgrade medali di Kejuaraan Dunia. Mengingat koleksi medali Fajar/Rian masih perunggu.

Akan tetapi, Ahsan/Hendra berhasil keluar sebagai pemenang melalui rubber game dengan skor 21-23, 21-12, dan 16-21.

Jika dicermati, tentu keberhasilan Ahsan/Hendra melaju ke final patut kita apresiasi. Hendra Setiawan (38) dan M. Ahsan (34) merupakan pasangan bapak-bapak yang cukup konsisten.

Meski sudah memasuki usia bapak-bapak, pasangan ini tetap bercokol di ranking 3 dunia bahkan di atas juniornya Fajar/Rian.

Andai Ahsan/Hendra berhasil merebut gelar juara, maka beberapa rekor menarik sudah menanti keduanya.

Pasangan M. Ahsan/Hendra Setiawan berhasil melaju ke final Kejuaraan Dunia BWF usai taklukan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto. | Sumber: Dok. PBSI
Pasangan M. Ahsan/Hendra Setiawan berhasil melaju ke final Kejuaraan Dunia BWF usai taklukan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto. | Sumber: Dok. PBSI

Bagi Hendra Setiawan, ini adalah final kelima di Kejuaraan Dunia. Hendra tampil di final tahun 2007 bersama Markis Kido dan berakhir dengan juara.

Sementara bersama Ahsan, Hendra tampil di final pada tahun 2013, 2015, 2019 dan berakhir menjadi juara. Jika di final nanti juara maka Hendra berhasil menyapu bersih lima partai final dengan menjadi juara.

Jika di Kejuaraan Dunia kali ini Hendra bisa merebut medali emas, maka dia akan sejajar dengan Lindan (China), Park Joo Bong (Korea), dan Zhao Yunlei (China) dengan raihan 5 medali emas sekaligus menjadi pemain ganda putera tertua yang merebut medali emas.

Capaian lain yang akan diraih Ahsan/Hendra jika berakhir menjadi juara adalah keduanya akan menjadi pasangan ganda putera tertua yang meraih medali emas. 

Selain itu, jika Ahsan/Hendra meraih juara maka akan menyamai rekor ganda putera asal China Cai Yun/Fu Haifeng yang merebut gelar juara pada 2006, 2009, 2010, dan 2011.

Tentu capaian di atas sangat sulit dilakukan oleh atlet sebayanya. Di sisi lain, capaian Ahsan/Hendra harus menjadi acuan bagi juniornya untuk memecahkan rekor tersebut.

Waspada

Meski mengusung misi juara, tetap saja Ahsan/Hendra harus waspada. Lawan mereka di final adalah jagoan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Anak asuhan Rexy Maniaky tersebut sukses melaju ke final usai mengalahkan pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty melalui rubber game dengan skor 20-22, 21-18, dan 21-16.

Rankireddy/Shetty bukan lawan enteng, selepas Mathias Boe menjadi pelatih, kini sektor ganda putera India menjadi lebih hidup. Bahkan Rankireddy/Shetty berhasil mengalahkan juara bertahan Takuro Hoki/Hugo Kobayashi melalui rubber game.

Tentu kita masih ingat pasangan ini pernah mengalahkan Ahsan di final Piala Thomas 2022 saat berpasangan dengan Kevin Sanjaya.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik akan menjadi lawan The Daddies di final Kejuaraan Dunia BWF 2022. | Sumber: indosport.com
Aaron Chia/Soh Wooi Yik akan menjadi lawan The Daddies di final Kejuaraan Dunia BWF 2022. | Sumber: indosport.com

Di sisi lain, Aaron Chia/Soh Wooi Yik tentu mengusung misi yang sama, yaitu juara. Mengingat pasangan ini untuk pertama kalinya tampil di final Kejuaraan Dunia. Capaian terbaik mereka adalah menjadi semifinalis.

Tentu lawan akan memiliki ambisi besar yaitu merebut gelar juara perdana di final pertamanya. Motivasi itu tentu akan semakin kuat karena ingin menghentikan dominasi ganda putera Indonesia.

Meski Ahsan/Hendra masih unggul dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik, akan tetapi pada pertemuan terakhir di perempat final Malaysia Open 2022, Ahsan/Hendra harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia itu melalui rubber game 13-21, 22-20, dan 19-21.

Tentu pertemuan terakhir itu menjadi catatan khusus. Mengingat keduanya memiliki misi untuk meraih gelar perdana di Kejuaraan Dunia kali ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun