Keuletannya membuat ia tampil sampai final. Bahkan nama-nama Jonatan Christie hingga Prannoy H.S dipulangkan oleh Kodai Naraoka.
Pada gim pertama, Ginting mengambil alih permainan. Ginting sukses menutup interval gim pertama dengan skor 11-6.
Kodai yang dikenal keuletannya mulai memberikan perlawanan. Hingga poin-poin kritis, poin bahkan imbang di skor 19-19, 20-20, dan 21-21. Ginting akhirnya menutup gim pertama dengan skor 23-21.
Pada gim kedua, Ginting kembali unggul 7-5. Kodai kemudian menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Selepas itu, skor saling kejar dan selalu imbang 8-8, 9-9, hingga 10-10.
Kodai akhirnya menutup interval gim kedua dengan skor 10-11.
Pada pertengahan gim kedua, Kodai kembali bermain spartan. Saling kejar skor kembali terjadi. Kodai akhirnya bisa memimpin dengan jarak dua poin 14-16.
Akan tetapi, Ginting kemudian bermain apik dan memperoleh enam poin beruntun. Ginting kemudian melepaskan smash keras dan bola pengembalian Kodai tersangkut di net.
Ginting akrhinya menyudahi gim kedua dengan skor 21-17. Ginting kemudian mengeskpresikan kemenangannya dengan membanting raket hingga patah.
Setelah hampir dua tahun, Ginting akhirnya kembali naik podium. Di sisi lain, Kodai Naraoka bisa menjadi ancaman baru di sektor tunggal putera.
Keuletannya dalam bermain sangat luar biasa. Apalagi Kodai baru berusia 21 tahun. 3-4 tahun lagi bukan tidak mungkin Kodai akan menjadi ancaman bagi tunggal putera Indonesia.
Dengan hasil ini, Indonesia berhasil menggondol tiga gelar di Singapore Open 2022. Untuk tunggal puteri berhasil diraih oleh Pusarla Sindhu dari India.Â