Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Indikasi Vietnam dan Thailand "Main Sabun" di Laga Terakhir Piala AFF U-19

11 Juli 2022   04:52 Diperbarui: 11 Juli 2022   09:00 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Thailand U19 dan Vietnam U19 memasuki lapangan Stadion Madya, Senayan, jelang laga Grup A Piala AFF U19 2022, Minggu (10/7/2022). Foto: AFFPress via Kompas.com

Indonesia mengakhiri laga terakhir Grup A Piala AFF U-19 melawan Myanmar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu 10 Juli 2022.

Dalam laga itu, Indonesia berhasil unggul dengan skor telak 5-1. Indonesia harus tertinggal lebih dulu di menit ke-6 lewat skema sepak pojok.

Indonesia kemudian berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-16 melalui skema tendangan bebas. Muhammad Ferarri berhasil mencatakan namanya di papan skor.

Indonesia kembali menambah keunggulan di menit ke-24. Arkhan Fikri melesakkan tembakan di luar kotak penalti, bola sebetulnya mampu ditahan kiper. Hanya saja bola justru jatuh di dalam garis gawang.

Indonesia kembali menambah gol di menit ke-31. Lagi-lagi gol tercipta melalui skema tendangan bebas, Muhammad Ferarri kembali mencatatkan namanya di papan skor. Skor berubah 3-1.

Satu menit berselang, Rabbani berhasil membawa Indonesia menjauh dengan skor 4-1. Tendangan Rabbani di dalam kotak penalti tidak mampu ditepis kiper Myanmar.

Hingga turun minum, skor 4-1 untuk keunggulan Indonesia tidak berubah.

Di babak kedua, Indonesia kembali menambah gol melalui Ronaldo Kwateh. Hingga laga usai, skor 5-1 tidak berubah.

Meski menang dan menjadi tim terproduktif, Indonesia harus menelan pil pahit karena tidak lolos ke semifinal.

Hal itu karena di laga lain yakni Vietnam melawan Thailand berakhir imbang dengan skor 1-1. Dengan hasil itu, Indonesia kalah selisih gol dalam head to head.

Tentu aturan tersebut begitu merugikan anak asuhan Shin Tae-yong. Pasalnya 17 gol yang diciptakan selama fase grup tidak ada artinya.

Di sisi lain, Shin Tae-yong juga menilai jika aturan AFF terasa aneh. Jika kita melihat lagi, biasanya dalam menentukan tim lolos dilihat dari agresivitas gol. Setelah itu baru dihitung head to head.

Para pemain Indonesia usai laga melawan Myanmar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. | Sumber: kumparan.com
Para pemain Indonesia usai laga melawan Myanmar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. | Sumber: kumparan.com

Regulasi inilah yang membuat netizen meradang karena merugikan Indonesia. Di sisi lain, para pemain terlihat sedih usai laga melawan Myanmar melihat kenyataan tidak lolos.

Di luar itu, banyak netizen yang menyebut jika Vietnam dan Thailand main sabun. Di babak pertama, Vietnam dan Thailand bermain imbang 0-0.

Di babak kedua, Thailand unggul lebih dulu dengan pada menit 72 sebelum disamakan empat menit berselang.

Netizen menilai baik Vietnam dan Thailand terlibat main mata. Hal itu karena pada 15 menit terakhir kedua tim hanya memainkan bola di area pertahanan sendiri.

Selain itu, pemain Thailand juga tidak terlihat usaha untuk merebut bola. Plus beberapa pemain dinilai mengulur waktu.

Dari hal itu, netizen menduga jika Vietnam dan Thailand bermain tidak sportif bahkan terkesan drama. 

Hal senada juga disampaikan oleh Shin Tae-yong. Seharusnya kedua tim bermain sportif. Tapi nyatanya tidak.

"Seharusnya lawan [Thailand dan Vietnam] memang melakukan fair play di saat seperti ini. Nyatanya tidak seperti itu," ujar Shin Tae-yong (CNN Indonesia)

Netizen menilai Thailand dan Vietnam bermain tidak sportif di laga terakhir Piala AFF U-19. | Sumber: Superball
Netizen menilai Thailand dan Vietnam bermain tidak sportif di laga terakhir Piala AFF U-19. | Sumber: Superball

Tentu jika tuduhan netizen itu benar, maka tindakan tersebut amat mencoreng dunia olahraga dan jelas tidak fair flay sebagaimana ruh dari olahraga itu sendiri.

Di luar itu, meski pahit menerima ini setidaknya Timnas Indonesia tidak gagal. Hanya saja regulasi yang dipakai AFF tidak berpihak pada kita.

Sekali lagi, meski publik kecewa tapi kita masih bisa terhibur dengan permainan yang ditampilkan Garuda Nusantara. Semoga ke depannya bisa terus berkembang dan kembali menjadi Macan Asia.

Jauh dari itu, kita juga harus berbenah lagi agar kita bisa mengejar ketertinggalan dari Vietnam dan Thailand yang saat ini menjadi kekuatan di ASEAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun