Indonesia berhasil memboyong dua gelar Malaysia Masters 2022 untuk nomor tunggal putera dan ganda putera
Capaian ini jauh lebih baik dari tiga even sebelumnya. Di Indonesia Masters 2022, Indonesia meraih satu gelar lewat Fajar Alfian/M. Rian Ardianto.
Di Indonesia Open 2022 nihil gelar, dan di Malaysia Open 2022 Indonesia berhasil meraih satu gelar lewat Apriyani Rahayu/Siti Fadia.
Chico hapus dahaga tunggal putera
Gelar pertama yang diraih Indonesia oleh Chico Aura Dwi Wardoyo lewat sektor tunggal putera. Chico berhasil melaju ke final setelah menang atas Lu Guang Zu melalui rubber game.
Di final, Chico menghadapi tunggal putera asal Hong Kong yakni NG Ka Long Angus. Angus berhasil melaju ke final setelah kalahkan Prannoy H.S di semifinal.
Di gim pertama permainan relatif imbang Chico unggul 6-3. Chico terus memimpin dan meraih tiga poin beruntun dan skor berubah menjaei 9-4.
Akan tetapi, Ka Long Angus sempat mengejar meski akhirnya interval gim pertama ditutup dengan skor 11-8 untuk keunggulan Chico.
Selepas interval gim pertama, permainan menjadi lebih seru dan skor beberapa kali sama dari 12-12, 15-15, dan 17-17 skor setara bahkan terus terjadi hingga 20-20.
Chico akhirnya menutup gim pertama dengan skor tipis 22-20.
Di gim kedua, perolehan poin masih ketat. Kejar mengejar poin terus terjadi. Hingga interval gim pertama, skor akur terus tercipta dari 1-1 hingga 10-10.
Chico kembali menutup interval gim kedua dengan skor 11-10.
Di pertengahan gim, Chico berhasil meraih empat poin beruntun dan skor menjadi 15-10. Angus mencoba mengejar, tapi Chico terus memimpin dengan skor 20-12.
Satu poin lagi Chico berhasil unggul, tapi Angus justru meraih tiga angka beruntun. Adu netting di poin-poin kritis begitu apik, Angus berhasil menyebrangkan bola begitu tipis hingga menyentuh net.Â
Di luar dugaan, netting tipis tersebut justru dibalas dengan baik oleh Chico dengan netting silangnya. Bola akhirnya jatuh di area permainan Angus. Skor pun berubah menjadi 21-15.
Tentu gelar juara ini menjadi spesial bagi Chico untuk karier seniornya. Ini adalah gelar pertama Chico dalam BWF World Tour. Pemain yang menempati ranking 45 dunia itu berhasil naik podium tertinggi mengalahkan lawan-lawan di atasnya.
Selain itu, final ini menjadi spesial. Hal itu karena sepanjang babak 32 besar hingga semifinal, Chico selalu bermain rubber game. Tapi, di final Chico berhasil unggul dengan straight game.
Juaranya Chico menghapus dahaga tunggal putera Indonesia di Malaysia Masters. Setelah 8 tahun, akhirnya tunggal putera Indonesia kembali juara di Malaysia Masters.
Gelar Malaysia Masters terakhir diraih tunggal putera Indonesia oleh Simon Santoso pada tahun 2014.
Di luar itu, Chico Aura menjadi pebulu tangkis asal Papua pertama yang berhasil meraih gelar juara BWF World Tour. Chico secara khusus mempersembahkan gelar ini pada masayarakat Papua.
"Untuk masyarakat Indonesia, khususnya Papua, terima kasih doa dan dukungannya selama ini. Semoga apa yang saya raih, bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi anak-anak di sana," kata Chico (PBSI)
Solidnya ganda campuran China
Indonesia sebetulnya berpeluang meraih tiga gelar. Hanya saja untuk sektor ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Mentari harus kalah dari Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Di gim pertama, Rinov dan Pitha bisa mengimbangi Zheng Si Wei/Ya Qiong. Dalam beberapa momen bisa memimpin. Di intervak gim pertama, Zheng dan Qiong unggul 11-9.
Akan tetapi, di pertengahan gim pertama Rinov/Pitha justru banyak kehilangan momen dan harus kalah dengan skor 21-17.
Di gim kedua, sebetulnya Rinov/Pitha kembali mengimbangi dan bisa unggul dengan margin 3 poin. Akan tetapi, lagi-lagi Rinov kehilangan momen.
Pengalaman Zheng/Qiong memang berkata lain. Di gim kedua, pasangan China itu bermain lepas dan berhasil unggul mudah dengan skor 21-12.
Kemenangan ganda campuran asal China ini luar biasa. Pasangan ini mampu meraih lima gelar beruntun BWF Wolrd Tour di tahun 2022 yakni, Thailand Open, Indonesia Masters, Indonesia Open, Malaysia Open, dan Malaysia Masters.
Di luar itu, Rinov/Pitha kini menjadi ujung tombak ganda campuran Indonesia. Hal itu karena Praveen Jordan/Melati Oktavaianti cedera. Sejauh ini, penampilan pasangan ini cukup baik.
All Indonesian Final
Gelar kedua yang diraih Indonesia datang dari sektor ganda putera. Dua wakil Indonesia yakni Fajar Alfian/M. Rian Ardianto berhadapan dengan Hendra Setiawan/M. Ahsan.
Di gim pertama, "the daddies" bermain lamban. Fajar/Rian langsung unggul 7-2. Interval gim pertama ditutup dengan skor 11-5 untuk keunggulan Fajar/Rian.
Di pertengahan laga, the daddies mulai mengejar dengan skor 11-9. Fajar/Rian kembali menjauh dengan skor 14-9.Â
Fajar/Rian akhirnya menyudahi gim pertama dengan skor 21-12.
Di gim kedua, the daddies mencoba melawan dan berhasil memimpin 5-7. The dadies kembali tertinggal di interval gim kedua dengan skor tipis 11-10.
Di pertengahan gim kedua, permainan lebih menghibur. Bahkan poin-poin kritis sempat imbang 18-18, 19-19. Gim kedua akhirnya kembali dimenangkan oleh Fajar Alfian/M. Rian Ardianto dengan skor 21-19.
Dari enam final di tahun 2022, Ini adalah gelar ketiga bagi Fajar/Rian. Sebelumnya mereka berdua juara di Indonesia Masters dan Swiss Open.
Di luar itu, ini adalah gelar juara kedua Fajar/Rian di Malaysia Masters setelah sebelumnya juara pada tahun 2018.
Di sisi lain, ini adalah kali kadua bagi the daddies di tahun 2022 bersua juniornya di partai final. Sebelumnya the daddies kalah dari Bagas/Fikri di All England 2022.
Satu hal lagi yang menarik, semua partai final Malaysia Masters diselesaikan dua game langsung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H