Namun tidak demikian dari sudut pandang federasi sepak bola kita yaitu PSSI. Menurut mereka, sosok penting di balik kemenangan heroik itu adalah Iwan Bule sang ketua umum.
Klaim itu bukan datang dari media lain, tapi dari website resmi PSSI. Dengan bangganya di situ disebutkan jika Iwan Bule mempunyai peran penting.
Dikatakan pula, selama Iwan Bule menjadi ketua PSSI telah menorehkan prestasi cemerlang, di antaranya finalis SEA Games 2019, finalis Piala AFF 2020 dan meraih medali perunggu SEA Games 2021.
Jangan harap Anda temukan kata juara di sana karena memang tidak ada. Nyatanya itu adalah prestasi cemerlang bagi PSSI.
Coba Anda bayangkan jika di laga melawan Kuwait kemarin Timnas Indonesia kalah. Siapakah sosok di balik kekalahan itu? Atau laga melawan Jordania, siapakah sosok di balik kekalahan itu?
Apakah PSSI akan berani mengakui jika itu adalah kegagalan mereka? Tentu saja tidak. Semua kegagalan itu bukan dari PSSI, tapi dari pelatih yakni Shin Tae-yong.
Mengapa demikian? Mari kita lihat berita yang beredar kali ini. PSSI berencana akan mengevaluasi kinerja Shin Tae-yong.Â
Menurut mereka Shin Tae-yong keteteran karena harus menangani tiga timnas sekaligus. Keputusan ini akan dibicarakan usai Kualifikasi Piala Asia.
Nantinya, Shin Tae-yong hanya akan difokuskan menangani Timnas U-20 untuk senior dan U-23 akan diserahkan pada pelatih lain.
Sebetulnya pernyataan itu bisa kita maknai PSSI tengah memberikan ancaman pada STY jika tidak berhasil membawa Indonesia ke Piala Asia 2023, maka kewenangan STY akan disunat yaitu hanya menangani U-20 saja.