Indonesia bertolak ke Kuwait guna melakoni laga Kualifikasi Piala Asia 2023. Dilansir dari instagram resmi PSSI, anak asuhan Shin Tae-yong berangkat hari Jum'at tanggal 3 Juni 2022.
Indonesia tergabung di grup A bersama Kuwait, Jordania, dan Nepal. Semua laga akan dilaksanakan di Kuwait. Indonesia akan tampil pada tanggal 8 Juni melawan tuan rumah Kuwait.
Sebelum bertolak ke Kuwait, Indonesia melakukan laga uji coba terlebih dahulu melawan Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung hari Rabu, 1 Juni 2022 lalu.
Dalam laga itu, anak asuhan Shin Tae-yong dipaksa bermain imbang tanpa gol. Padahal sepanjang laga permainan skuat garuda begitu mendominasi. Akan tetapi tidak ada satu gol pun yang bersarang di jala gawang lawan.
Tentu hasil itu menjadi gambaran penting bagi Shin Tae-yong untuk kualifikasi nanti. Apalagi lawan di grup A tidak mudah.Â
Shin Tae-yong telah memilih sejumlah pemain untuk Kualifikasi Piala Asia 2023 nanti. Sebagian besar adalah pemain yang bermain di laga melawan Bangladesh kemarin.
Di sektor penjaga gawang masih diisi oleh Nadeo Agrawinta, Syahrul Trisna, dan Adi Satryo.
Di sektor belakang diisi oleh Asnawi Mangkualam, Fachrudin Aryanto, Rizky Ridho, Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Edo Febriansah, Elkan Baggott, dan Koko Ari.
Untuk lini tengah diisi oleh Rachmat Irianto, Marselino Ferdinan, Marc Klok, Ricky Kambuaya, Stefano Lilipaly, dan Syahrian Abimanyu.
Di lini depan disi oleh Irfan Jaya, Dimas Drajad, Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Muhammad Rafli, dan Terens Puhiri.
Dari 23 pemain yang dipilih, kiper Ernando Ari yang tampil gemilang di SEA Games kemarin tidak ikut. Pemain SEA Games yang lain seperti Rio Fahmi dan Irfan Jauhari juga absen.
Sementara itu, Evan Dimas dan Egy Maulana Vikri juga absen karena masih dalam pemulihan cedera.
Dua pemain naturalisasi yang ditunggu debutnya bersama timnas juga batal bergabung. Keduanya ialah Jordi Amat dan Sandy Walsh.Â
Keduanya dipastikan batal bergabung karena proses naturalisasi masih belum rampung. Sementara itu, pendaftaran pemain sudah ditutup.
Dilansir dari CNN Indonesia, per tanggal 31 Mei kemarin berkas Sandy Walsh dan Jordi Amat baru masuk ke Sekretaris Negara setelah sebelumnya diproses di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Jika melihat alurnya, maka proses naturalisasi keduanya masih cukup panjang. Setelah dari Kementerian Sekretaris Negara, berkas kemudian diberikan pada Badan Intelijen Negara (BIN).
Khusus di BIN, pemeriksaan menitikberatkan apakah Jordi dan Sandy Walsh pernah terlibat tindak pidana internasional atau tidak. Jika tidak, maka berkas akan dikembalikan lagi pada Setneg.
Setelah dari Setneg, berkas kemudian diberikan pada Presiden. Selanjutnya, Presiden akan bersurat pada DPR untuk meminta persetujuan.
Jika DPR setuju, maka berkas tersebut akan dikembalikan lagi pada Presiden. Selanjutnya, Presiden akan mengeluarkan Keputusan Presiden terkait permohonan menjadi WNI. Baru setelah itu disumpah.
Artinya, dalam waktu dekat ini Sandy Walsh dan Jordi Amat masih harus melalui beberapa proses lagi. Jika sudah lengkap, keduanya dipastikan bisa membela timnas.
Peluang Sandy Walsah dan Jordi Amat untuk bermain di timnas masih terbuka lebar. Tentu dengan catatan jika anak asuhan Shin Tae-yong mampu lolos ke Piala Asia 2023.
Meski begitu, Indonesia harus melewati jalan terjal. Apalagi jika melihat rekor pertemuan, Indonesia memiliki catatan buruk jika bersua dengan tim timur tengah.
Apalagi Kuwait dan Jordania menjadi kandidat kuat di grup A kali ini. Tercatat, Indonesia bersua dengan tim Timur Tengah sebanyak 67 kali baik dalam laga resmi maupun uji coba.
Dari hasil itu, Indonesia meraih 12 kali kemenangan, 15 kali imbang, dan 40 kali kekalahan. Indonesia bahkan pernah dihajar 10-0 oleh Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014 lalu.
Tentu statistik itu menjadi catatan penting. Apalagi di grup A Indonesia bertemu dengan dua tim Timur Tengah yaitu Kuwait dan Jordania. Lawan yang mungkin sepadan bagi Indonesia ialah Nepal.
Di luar itu, tentu kita tidak perlu berkecil hati. Meski di atas kertas kalah, hasil di lapangan bisa saja berbeda. Sebetulnya Indonesia juga bisa lolos ke Piala Asia jika berhasil menjadi tuan rumah.
Akan tetapi, Indonesia harus bersaing dengan Jepang. Tentu fasilitas Jepang sangat mumpuni dibanding Indonesia. Jadi, satu-satunya jalan untuk bisa mentas di Piala Asia ialah bermain habis-habisan di kualifikasi nanti.
Tentu masyarakat kita rindu timnas bermain di Piala Asia. Terakhir kali Indonesia berhasil mentas di Piala Asia ialah tahun 2007. Itu pun Indonesia menjadi tuan rumah.
Semoga saja Indonesia berhasil lolos kualifikasi dan kembali mentas di Piala Asia setelah absen 16 tahun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H