Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ukir Sejarah, India Juara Thomas Cup 2022

15 Mei 2022   17:09 Diperbarui: 15 Mei 2022   19:01 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
India keluar sebagai kampiun Thomas Cup 2022 setelah mengalahkan Indonesia dengan skor telak 3-0. | Source: Instagram.com/badmintonphoto_official

Indonesia dan India bersua di final Thomas Cup 2022. Ini kali ke-20 Indonesia tampil di partai puncak dan berhasil menjadi juara sebanyak 14 kali.

Di sisi lain, ini menjadi kali pertama bagi India tampil di final Thomas Cup. Capaian terbaik India di Thomas Cup ialah tampil sebagai semifinalis di tahun 1979.

Tentu ini menjadi momen bersejarah bagi India. Di sisi lain, tentu Indonesia ingin meraih gelar ke-15 kalinya alias back to back.

Partai pertama mempertemukan tunggal putera antara Anthony Sinisuka Ginting melawan Lakshya Sen. Saat ini, Ginting menempati ranking 5 dunia. Sementara Lakshya Sen menempati ranking 9 dunia.

Di gim pertama, Ginting langsung unggul dengan poin 2-0. Lakshya tancap gas dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 6-6.

Di interval gim pertama, Ginting mampu unggul dengan skor 11-7. Selepas interval gim pertama, perolehan poin Ginting terus melaju.

Ginting meraih 9 poin berturut-turut. Di gim pertama, Ginting berhasil unggul dengan skor telak yaitu 21-8.

Di gim kedua, Laksya Sen mulai menyulitkan Ginting. Lakshya terus memimpin sementara Ginting kesulitan mengejar. Di interval gim kedua, Lakshya unggul dengan skor 7-11.

Di pertengahan gim kedua, Ginting meraih tiga poin beruntun dan menipiskan skor menjadi 10-11. Akan tetapi, perolehan poin Lakshya Sen terus melaju.

Gim kedua Lakshya mulai mendominasi permainan. Lakshya akhirnya unggul di gim kedua dengan skor 17-21. Laga harus berakhir dengan rubber game.

Di gim ketiga, Ginting kembali tampil apik dan sempat memimpin cukup jauh. Interval gim ketiga Ginting unggul dengan skor 11-7.

Namun, momentum tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh Ginting. Lakshya terus bermain menekan dan mulai mendikte Ginting. Lakshya bahkan berbalik unggul 12-15.

Penampilan Lakshya dan faktor lucky ball terus berlanjut. Selisih poin mulai menjauh hingga 4 poin. Pada akhirnya, Lakshya berhasil merebut gim ketiga dengan skor 16-21.

Kemenangan ini sekaligus membawa India memimpin atas Indonesia 1-0. Di partai kedua, Kevin/Ahsan bersua dengan pasangan India Sakwitsairaj/Chirag Shetty. 

Di partai kadua, pasangan India sempat memimpin 2-4. Ahsan/Kevin kemudian berbalik unggul menjadi 6-4. Di interval gim pertama, selisih poin tidak terlalu jauh.

Di interval gim pertama, Ahsan/Kevin berhasil unggul 11-9. Di pertengahan laga, perolehan poin Ahsan/Kevin terus melaju hingga 16-11. 

Akan tetapi, Sakwitsairaj/Chirag Shetty mulai mengejar dipoin-poin kritis. Selisih poin bahkan hanya satu saja yaitu 19-18. Pada akhirnya, Ahsan/Kevin berhasil unggul di gim pertama dengan skor 21-18.

Di gim kedua, pasangan India mulai memberi perlawanan sengit. Di interval gim kedua Sakwitsairaj/Chirag Shetty unggul dengan skor 6-11.

Momentum kebangkitan Indonesia didapat ketika Ahsan/Kevin berhasil unggul 14-13. Indonesia terus melaju bahkan memimpin dengan skor 19-14.

Poin-poin kritis ini memang menegangkan, Kevin/Ahsan bahkan sudah mencapai skor 20-17. Di luar dugaan, Kevin/Ahsan bermain terburu-buru dan gim kedua direbut oleh pasangan India dengan skor 21-23.

Di partai kedua, laga kembali dilanjutkan dengan rubber game. Di gim ketiga India kembali menujukkan dominasinya. Anak asuh Mathias Boe kembali menyulitkan pasangan Kevin/Ahsan.

Di interval gim ketiga, Kevin/Ahsan tetinggal 9-11. Kevin/Ahsan sempat bangkit dan meraih 5 poin beruntun. Setelah itu, margin poin tidak terlalu jauh.

Di poin-poin kritis, skor saling kejar bahkan menjadi 18-18. Sayangnya, India terus mendominasi dan akhirnya gim ketiga dimenangkan oleh pasangan India. Kini, Indonesia tertinggal 0-2.

Di partai ketiga, India menurunkan Kidambi Srikanth, dan Indonesia menurunkan Jonatan Christie.

Kedua pemain menjadi penentu, Kidambi menjadi penentu kemenangan dan Jojo menjadi penentu bagi Indonesia untuk bisa bernafas dan memberi perlawanan di partai keempat.

Di gim pertama, Kidambi bermain lepas dan unggul 0-4 dari Jojo. Di interval gim pertama, Jojo tertinggal 9-11.

Di pertengahan laga, Jojo bangkit dan meraih 5 poin beruntun, skor pun menjadi 15-15. Sayangnya, momen kebangkitan itu tidak mampu dimanfaatkan Jojo.

Jojo mulai kendor dan kerap melakukan kesalahan. Kidambi dengan mulus meraih 6 poin beruntun dan menyudahi gim pertama dengan skor 15-21.

Di gim kedua, Jojo sebenarnya bermain bagus dan Kidambi beberapa kali melakukan kesalahan. Jojo bahkan berhasil unggul 16-13.

Di poin krusial ini, Kidambi kembali bermain apik. Skor bahkan seri diangka 18-18. Asa untuk meraih gim kedua terbuka lebar ketika Jojo mencapai game point. Namun nahas, Jojo harus kalah dengan skor 20-22.

Kemenangan Kidambi atas Jojo membuat India keluar sebagai kampiun Thomas Cup 2022 untuk pertama kalinya. Indonesia harus kalah telak dari India dengan skor 3-0.

Ukir Sejarah

Tidak ada yang menyangka jika India mampu keluar sebagai kampiun Thomas Cup 2022. Pasalnya India bukan negara dengan tradisi bulutangkis yang kuat.

Perlahan namun pasti, persebaran kekuatan bulutangkis mulai merata termasuk di India. Perekrutan beberapa pelatih top dunia membut India melahirkan generasi emas di Thomas Cup.

Kekuatan India di tunggal putera memang di luar dugaan. Lakshya Sen yang baru berusia 20 tahun sudah menempati ranking 9 dunia dan menjadi finalis All England 2022.

Kemudian Kidambi Srikanth juga tidak kalah heroik. Pun begitu dengan ganda mereka. Keberhasilan India menjuarai Thomas Cup menjadi sejarah bagi mereka.

Pertama kali masuk final langsung juara dan mengalahkan kekuatan tradisional bulutangkis dunia dengan skor telak. Kini, India menjadi kekuatan baru bulutangkis dunia.

Penampilan heroik mereka di final kembali menegaskan bahwa India adalah the giant killer. Sudah tiga raksasa bulutangkis yang ditumbangkan India di Thomas Cup.

Ketiga raksasa itu ialah Malaysia, Denmark, dan Indonesia. Hebatnya ketiga negara tersebut pernah menjadi juara Thomas Cup. 

Hasil ini memang berat kita terima, tapi itulah kenyataannya. Di dalam dunia olahraga tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya bisa terjadi.

Sekali lagi, selamat untuk India yang telah berhasil mengukir sejarah di Thomas Cup. Terima kasih juga untuk semua atlet Indonesia yang sudah bermain dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun