Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Fakta Tim Thomas India, Lawan Indonesia di Final Thomas Cup 2022

14 Mei 2022   10:19 Diperbarui: 14 Mei 2022   13:30 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lakshya Sen, merupakan salah satu tunggal putera terbaik India. | Source: KOMPAS.COM

Gelaran Thomas dan Uber Cup 2022 telah memasuki partai final. Di sektor putera (thomas) telah muncul dua finalis, yaitu Indonesia dan India.

Indonesia berhasil melangkah ke final setelah menang dramatis atas Jepang dengan skor 3-2. Hampir semua laga berakhir dengan rubber game. 

Vito merupakan satu-satunya pemain yang mampu menyelesaikan laga dengan dua set langsung. Lagi-lagi Vito kembali menjadi andalan dalam menentukan kemenangan bagi Indonesia.

Sementara itu, lawan Indonesia di final ialah India. India mencetak sejarah baru karena mampu menembus partai final untuk pertama kalinya. 

Lantas, seperti apa kekuatan lawan Indonesia di final Thomas Cup nanti? Berikut beberapa fakta Tim Thomas India yang patut kita waspadai.

Generasi Emas

Tidak ada yang menyangka jika India mampu melaju sampai final. Capaian terbaik India di Thomas Cup terjadi pada tahun 1979. 

Kala itu, India tampil sebagai semifinalis. Setelah menunggu hampir 42 tahun, untuk pertama kalinya India mampu tampil di final Thomas Cup.

Hal itu tidak terlepas dari generasi emas badminton India. Kekuatan India sebagai negara kuat dalam badminton muncul pada tahun 2010 melalui tunggal puteri Saina Nehwal dan Pursala Sidhu.

Keduanya telah menunjukkan prestasi yang luar biasa di kancah internasional. Di sektor putera juga demikian terutama di nomor tunggal dan ganda.

Pada gelaran Piala Thomas 2022 kali ini, India diperkuat tiga tunggal putera yang bercokol di ranking 25 dunia. Lakshya Sen merupakan tunggal putera andalan India.

Saat ini ia berada di peringkat 9 dunia. Penampilannyan di Thomas Cup 2022 cukup baik. Lakshya Sen merupakan finalis All England 2022. 

Di perempat final, Lakshya Sen mampu mengalahkan Lee Zii jia dua set langsung sekaligus mengubur mimpi Malaysia untuk tampil di final Thomas Cup 2022.

Meski di semifinal kalah dari Axelsen tetap saja kita harus hati-hati. Jika tidak begitu maka bisa jadi batu sandungan bagi Anthony Ginting dkk.

Tunggal putera lain yang tampil untuk India ialah Kidambi Srikanth. Saat ini, Srikant menempati peringkat 11 dunia. Selama bermain di Thomas Cup, Kidambi selalu menyumbang poin untuk India.

Kidambi Srikanth, salah satu ancaman bagi tunggal putera Indonesia. | Source: bwfbadminton.com
Kidambi Srikanth, salah satu ancaman bagi tunggal putera Indonesia. | Source: bwfbadminton.com

Di perempat final, Kidambi mampu mengalahkan tunggal putera Malaysia NG Tze Yong dua set langsung yaitu 21-11, dan 21-17.

Di semifinal, Kidambi tampil begitu militan dan mampu mengalahkan tunggal putera Denmark Anders Antonsen yang berada di peringkat 3 dunia.

Laga tersebut harus dijalani dengan rubber game. Kidambi akhinya mampu mengalahkan Antonsen dengan skor 21-18, 12-21, dan 21-15.

Tunggal putera India terakhir ialah Parannoy HS. Saat ini ia menempati peringakat 23 dunia. Selama fase gugur, Parannoy tampil apik dan selalu menang.

Di perempat final, ia mengalahkan tunggal putera Malaysia Leong Jun Hao dengan skor meyakinkan yakni 21-13 dan 21-8.

Di semifinal, ia menjadi penentu kemenangan bagi India sekaligus membawa negaranya ke final Thomas Cup untuk pertama kalinya.

Parannoy HS mampu mengalahkan Ramsus Gemke, tunggal putera Denmark dengan rubber game. Meski di gim pertama kalah 13-21, akan tetapi di gim kedua dan ketiga ia tampil apik dan mampu melibas Gemke dengan skor mencolok, yakin 21-9 dan 21-12.

Parannoy HS menjadi penentu kemenangan bagi India di semifinal Thomas Cup 2022. | Source: bwfbadminton.com
Parannoy HS menjadi penentu kemenangan bagi India di semifinal Thomas Cup 2022. | Source: bwfbadminton.com

Sebelumnya, Parannoy HS merupakan finalis Swiss Open. Di semifinial, ia mampu mengalahkan tunggal putera Indonesia yaitu Anthony Ginting sebelum akhirnya kalah di final oleh Jonatan Christie.

Tentu ketiga tunggal putera ini menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Meski salah satu di antaranya pernah bertemu dengan tunggal Indonesia, tetap saja kita harus berhati-hati dan jangan sampai terpeleset.

Di sektor ganda putera, India juga punya pasangan muda yang patut kita waspadai yaitu Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Setty. Saat ini pasangan India tersebut berada di posisi 8 dunia.

Selama fase gugur, keduanya tampil cemerlang dan selalu menang. Tentu ini menjadi ancaman bagi ganda putera Indonesia. Apalagi peforma Fajri masih belum stabil.

Pasangan Kevin/Ahsan yang semula diragukan kini tampil begitu baik. Perpaduan senior dan junior sudah menujukkan hasil yang memuaskan. 

Semoga saja Kevin/Ahsan tetap tampil apik di final nanti. Di luar itu, meski di atas kertas kita diunggulkan, tetap saja kondisi di lapangan berbeda.

Beberapa faktor eksternal juga berpengaruh. Itu sebabnya beberapa pemain yang tidak diunggulkan justru tampil apik dan membuat kejutan.

Ukir Sejarah

Tidak ada yang menyangka jika India mampu tampil di partai final. Meski berstatus sebagai runner up, terbukti di fase gugur India berubah menjadi giant killer.

Hebatnya, lawan yang dikalahkan India di fase gugur merupakan juara di grup masing-masing. Di perempat final, India berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2.

Padahal penampilan Malaysia di fase grup sangat meyakinkan dan keluar sebagai juara grup. Tapi, penampilan apik Malaysia di fase grup harus terhenti di perempat final oleh India.

Dengan hasil itu, Malaysia harus mengubur mimpinya untuk tampil di final Thomas Cup. Sehingga Malaysia harus puasa gelar lebih lama lagi.

Di semifinal, lagi-lagi India berhasil mengalahkan juara grup, kali ini Denmark yang menjadi korban. Denmark merupakan kekuatan bulutangkis di Eropa dan selalu tampil apik di Thomas Cup.

Sayang, perjalanan Denmark di semifinal kandas oleh India dengan skor 3-2. Tentu ini capaian terbaik India di Thomas Cup dengan generasi emasnya.

Kini, Indonesia menjadi lawan India di final nanti. Akankah Indonesia menjadi korban India selanjutnya? Mengingat India menumbangkan juara grup di fase gugur dan Indonesia merupakan juara grup A.

Tentu cocokologi itu tidak kita inginkan. Hanya saja kita harus tetap waspada. India kini tengah membangun kekuatan dan mengukir sejarah.

Tugas kita adalah mempertahankan sejarah yang telah kita ukir. Sejauh ini Indonesia merupakan pemegang gelar terbanyak Thomas Cup dengan koleksi 14 gelar.

Semoga saja di tahun ini Indonesia dapat mempertahankan gelar dan kembali mengkukir sejarah sebagai kekuatan bulutangkis dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun