Skor berubah menjadi 2-2 dan laga harus ditentukan melalui partai kelima. Di partai kelima, Indonesia menurunkan Shesar Hiren Rhustavito melawan Kodai Naraoka.
Ini bukan kali pertama Vito menjadi penentu kemenangan. Tentu magis Vito dapat kembali diandalkan dalam laga ini. Mengingat dalam laga ini Vito cukup diunggulkan.
Hal itu karena lawan Vito yaitu Kodai merupakan pemain junior, ia baru berusia 20 tahun dan tentu pengalaman Vito jauh lebih banyak dibanding Kodai.
Di interval gim pertama, Vito tanpa kesulitan menghadapi Kodai. Dari sisi teknik maupun pengalaman, jelas Vito jauh lebih unggul.Â
Intetval pertama diselesaikan dengan waktu lima menit dengan skor 11-2 untuk keunggulan Vito. Di pertengahan laga, Kodai mulai bangkit dan mulai mendulang poin.
Vito kerap melakukan kesalahan sehingga Kodai mulai mengejar bahkan selisih poin menjadi 18-15. Akan tetapi, Vito berhasil mengamankan gim pertama dengan keunggulan 21-17.
Di gim kedua, Vito bermain lebih taktis dan serangannya lebih bervariasi. Di interval gim kedua, Vito berhasil unggul dengan skor 11-4.
Perolehan poin Vito terus melaju hingga unggul cukup jauh. Vito akhirnya mampu mengakhiri laga dengan skor 21-11. Vito menjadi satu-satunya pemain yang menyelasaikan laga dua set langsung.
Di partai final nanti, Indonesia akan bersua India dengan generasi emasnya yang berhasil mengalahkan Denmark dengan skor 3-2.
Tentu kita berharap Indonesia bisa back to back mengamankan gelar Thomas Cup 2022 kali ini. Sekali lagi, selamat untuk Tim Thomas Indonesia.