Beberapa tahun kemudian, lahir seorang anak dari lingkungan kerajaan Zhao. Anak tersebut bernama Qin Shi Huang.
Namun, ketika berumur dua tahun Qin Shi Huang pergi meninggalka kota. Masa kecil Huang dihabiskan di tempat musuh dan ia mendapatkan perlakuan tidak adil.
Suatu hari datang seorang prajurit wanita ke tempat tinggal Huang. Nama prajurit tersebut ialah Haruyan. Tujuan Haruyan datang ke tumah Huang tidak lain untuk menjadi pengasuh Huang.
Huang kemudian membungkuk pada Haruyan seraya tersenyum. Haruyan tidak menyukai sikap tersebut dan menyebut tak pantas seorang anak tujuh tahun melakukan hal itu.
Selama di tempat pelarian, Huang dibenci oleh orang dewasa karena sejarah perang Chanpong. Huang diperlakukan tidak adil oleh orang-orang dewasa tersebut.
Huang bahkan dibuli dan orang-orang di sana kompak mengelilingi Huang dengan tatapan benci. Akan tetapi, Huang tetap saja tersenyum.
Melihat hal tersebut, Haruyan marah dan terkejut melihat tubuh Huang yang penuh dengan luka. Haruyan menjelaskan jika situasi tersebut mirip dengan "mirror touch synesthesia."
Kondisi ini terjadi jika Huang melihat orang lain sakit, maka ia akan merasakan rasa sakit tersebut. Haruyan menyebut jika kondisi ini tidak adil bagi Huang karena harus menanggung dosa leluhurnya.
Dari sinilah terjawan mengapa ketika Huang menyerang Hades dengan tiupan naganya, Huang pun ikut terluka, dan posisi luka tersebut sama dengan luka yang diderita oleh Hades.
Haruyan kemudian menyuruh Huang untuk berhenti melakukan senyum palsu. Dari sinilah untuk pertama kalinya Huang menangis.
Haruyan kemudian memberi Huang penutup mata agar ia tidak bisa melihat dan merasakan rasa sakit orang lain. Hubungan keduanya kian erat seperti ibu dan anak.