Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jangan Sekadar FOMO, Pahami Risiko Bermain Trading

19 Februari 2022   10:02 Diperbarui: 9 Maret 2022   00:30 2371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin saja cara tersebut adalah untuk menggaet lebih banyak pemain binary option. Barang-barang mewah tersebut dijadikan tolok ukur agar mereka ikut dengan afiliator tersebut.

Meskipun banyak yang menyebut tidak ada ajakan sama sekali, akan tetapi gaya hidup mewah yang dipamerkan setidaknya membuat orang tergiur untuk bisa seperti itu.

Nyatanya, itulah yang terjadi. Salah satu teman saya bahkan ikut menginvestasikan uangnya. Dia menyebut selalu menonton konten binomo yang diunggah oleh Indra Kenz di kanal youtubenya.

Pada akhirnya, teman saya ikut bermain binomo dan akhirnya merugi. Meski tidak sampai satu juta, akan tetapi kondisi itu cukup untuk menggambarkan orang-orang yang tertipu ratusan hingga miliaran rupiah.

Teman saya awalnya menginvestasikan ratusan ribu dan menebak apakah pasar akan naik atau turun, nyatanya tebakan tersebut salah dan uang yang dideposit hilang.

Teman saya kemudian bermain lagi dengan harapan agar uang yang hilang bisa kembali, namun nyatanya tebakan selalu salah. Sampai akrhinya teman saya berhenti bermain platform tersebut.

Dari gambaran di atas, mereka yang rugi hingga miliaran rupiah bisa jadi awalnya menginvestasikan uang tidak sebanyak itu. Hanya saja, mereka terus bermain demi mengembalikan uang yang hilang.

Namun yang terjadi kalah terus menerus sampai akhirnya rugi miliaran rupiah. Lantas, mengapa banyak masyarakat yang tergiur bermain binary option?

Bagi saya, faktor terbesar banyak orang terjerumus bermain binary option karena kurangnya literasi keuangan. Banyak masyarakat yang hanya sekedar FOMO karena iklan masif dari para influencer semata.

Mereka tidak memahami lebih dulu apa itu trading, investasi, bahkan binary option itu sendiri. Intinya minimnya pengetahuan tentang dunia keuangan ditambah flexing dari para affiliator.

Keuntungan yang besar tentu berbanding lurus dengan kerugiannya. Jika bisa untung besar, tentu bisa rugi besar juga. Hal inilah yang belum dipahami dan tentu tidak dibongkar oleh para afiliator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun