Pernahkah kita mengalami saat membaca buku baru beberapa paragraf sudah bosan atau mengantuk? Atau justru lupa dengan isi paragraf-paragraf sebelumnya?
Cobalah alihkan fokus ke ponsel lalu buka media sosial. Mau berapa jam pun kita akan tetap fokus bermain media sosial. Mengapa bisa begitu?
Aktivitas manusia modern yang lazim dilakukan saat ini ialah scroll. Entah itu scroll instagram, tiktok, stalking mantan, scroll online shop yang gak dibeli-beli atau scroll kompasiana.
Menggulirkan layar hp adalah kegiatan yang lazim kita jumpai. Tak heran, media sosial bisa membuat orang menjadi candu, lebih dari itu, manusia saat ini sangat candu dengan internet.
Padahal, candu dengan internet atau media sosial bisa membuat kita sulit fokus atau bahasa bekennya short attention span. Apa itu?
Definisi
Short attention span adalah kondisi yang dapat menyebabkan seseorang sulit fokus saat melakukan suatu kegiatan dalam durasi yang lama.
Secara umun short attention span bisa terjadi karena beberapa faktor. Misalnya depresi, cidera kepala, hingga internet.
Depresi dan cidera kepala tentu bisa membuat seseorang kurang fokus. Depresi adalah salah satu penyakit mental, depresi sering dianggap hal biasa oleh masyarkat kita.
Padahal, tidak sedikt dari penderita depresi memilih untuk bunuh diri. Jadi, tekanan yang besar tersebut masuk akal jika membuat seseorang sulit fokus. Lalu bagaimana dengan internet?Â
Beberapa penelitan telah menunjukkan bahwa internet khususnya media sosial telah membuat manusia mengalami penurunan fokus.Â