Penurunan fokus terjadi karena seseorang mengalami "Fear Of Missing Out" (FOMO) alias ketakutan akan tertinggal informasi baru. Hal inilah yang membuat seseorang terus scroll media sosial.
Media sosial apalagi twitter menyediakan fitur peristiwa terkini, sehingga banyak muda-mudi yang tidak ingin ketinggalan informasi baru alias tidak ingin kudet (kurang update).
Jadi, dari penelitian di atas menunjukkan jika adanya teknologi tidak selalu membawa manfaat bagi kita. Apalagi fitur-fitur media sosial yang canggih.
Hal itu membuat penggunanya semakin betah. Salah satunya adalah fitur video pendek yang ada di instagram, tiktok, maupun youtube.
Jika kita terbiasa mengkonsumsi konten pendek seperti itu, maka kita akan kesulitan fokus jika mengerjakan sesuatu dalam waktu yang cukup lama, misalnya membaca tadi.
Tidak hanya membaca, penurunan fokus juga bisa terjadi pada pekerjaan apalagi jika pekerjaan tersebut bersentuhan dengan komputer. Berselancar di dunia maya hanya akan membuat kita tidak fokus dan pekerjaan menjadi tertunda.
Solusi
Lalu, bagimana caranya agar kita bisa tetap fokus dalam melakukan suatu kegiatan, apalagi kegiatan tersebut menyita waktu banyak?
Solusi yang bisa kita lakukan sebetulnya mudah tapi sulit dilakukan, yaitu matikan ponsel kita. Jika tidak begitu, tangan kita akan terus tergoda untuk bermain ponsel dan membuang waktu di sana.
Jika kita butuh inspirasi atau referensi dalam pekerjaan, sebaikanya catat referensi tersebut ke dalam buku, sehingga kita tidak bolak-balik membuka internet.
Lebih jauh dari itu, carilah sumber referensi dari buku alias offline. Hal itu jauh akan membuat kita lebih fokus, atau bisa juga dengan berdiskusi.
Selain menjauhkan ponsel, cara lain yang bisa dilakukan agar bisa fokus adalah rajin berolahraga. Setidaknya lakukan olahraga selama 30 menit dalam sehari. Hal itu bisa membuat kesehatan mental kita lebih baik.