Seperti yang sudah disinggung di atas, scrolling adalah kegiatan yang lazim kita temui saat ini. Faktanya, terlalu lama menghabiskan waktu dengan scrolling online shop bisa membuat kita kurang fokus.
Dilansir dalam psychologytoday, kegiatan belanja online rentan membuat seseorang menjadi kurang fokus. Aktivitas tersebut membuat seseorang lamban merespon sesuatu, mudah terdistrek, hingga sulit berkonsentrasi.Â
Begitu juga dengan kegiatan scroll yang lain seperti media sosial. Ketika kita stuck dalam pekerjaan dan mencari inspirasi, media sosial atau internet bukan jalan yang tepat.
Internet bisa membuat seseorang kurang efisien dalam mengolah informasi yang banyak secara bersamaan. Hal itulah yang menjadikan sulit fokus.
Bahkan, dalam penelitian lain seorang pekerja hanya akan fokus selama 40 detik dan setelah itu mereka akan melakukan hal lain. Membuka situs internet bahkan media sosial yang tidak ada hubungannya adalah godaan yang tidak bisa dihindari.
Jadi, niat awal membuka media sosial atau internet untuk mencari informasi malah menghabiskan waktu terlalu lama dan membuat sulit fokus dalam mengolah informasi yang banyak.
Dampak internet dalam penurunan fokus dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan oleh microsoft. Hasilnya cukup mencengangkan. Dalam penelitan itu durasi fokus manusia lebih buruk dari ikan mas.
Microsoft mengemukakan, dalam kurun waktu tahun 2000 ketika internet mulai masuk, durasi penurunan fokus manusia berkurang dari 12 detik menjadi 8 detik.
Durasi fokus manusia tersebut lebih rendah dari ikan mas koki yaitu 9 detik. Jadi, kita kalah fokus 1 detik dari ikan mas koki.
Microsoft berteori, penurunan fokus terjadi ketika berkembangnya internet ke seluler. Hal itu diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan pada orang-orang yang beda generasi.
Untuk kelompok usia 18-24 tahun, 77 persen dari mereka akan menghabiskan waktu bermain internet ketika senggang. Sedangkan untuk kelompok usia 66 tahun hanya sekitar 10 persen.