Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menyoal Ibadah Haji Virtual di Metaverse

10 Februari 2022   10:29 Diperbarui: 11 Februari 2022   15:15 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Jamaah Muslim berdoa di sekitar Ka'bah di kompleks Masjidil Haram, tempat suci umat Islam, di kota suci Mekah di Arab Saudi pada 1 November 2020. (Foto: AFP via kompas.com)

Menurut Suyedisi, banyak warisan islam yang seharusnya sudah digital demi kepentingan bersama. 

Masyarakat dapat mengakses ka'bah di dunia metaverse dengan memakai kacamata VR. Tentu saja hal ini menjadi inovasi baru, khususnya untuk mengenalkan ka'bah yang bisa diakses semua kalangan. 

Akan tetapi, kunjungan ka'bah secara virtual ini bukan ibadah haji yang sebenarnya karena tidak dilakukan secara fisik. Tentu saja ibadah haji yang sebenarnya tubuh harus berada di tanah suci. 

Terkait hal ini, MUI juga memberikan pandangannya. Menurut MUI, banyak ritual dalam ibadah haji yang harus dilakukan secara langsung alias fisik. 

Misalnya wukuf di Padang Arafah atau tawaf mengilingi ka'bah. Ritual itu tidak hanya memerlukan kehadiran fisik akan tetapi mencakup pula tempat. 

Dengan demikian, kunjungan ka'bah secara virtual tidak bisa disebut sebagai ibadah haji. Lebih jauh dari itu, adanya ka'bah secara virtual bisa mengenalkan lokasi tempat ibadah. 

Dunia Fisik Jauh Lebih Nyata 

Ilustrasi kunjungan virtual ke masjidil haram. | Sumber: beritasatu.com
Ilustrasi kunjungan virtual ke masjidil haram. | Sumber: beritasatu.com

Meskipun menawarkan kemajuan yang jauh lebih besar, metaverse tetaplah dunia digital dan tidak bisa menggantikan dunia nyata. 

Metaverse adalah kelanjutan media sosial saat ini. Bedanya, foto profil kita akan jauh lebih nyata di metaverse nanti. Beberapa studi menunjukkan seseorang yang candu dengan media sosial justru rentan akan kesehatan mental. 

Apalagi jika dunia virtual itu dibuat jauh lebih nyata. Tentu saja banyak orang yang akan hanyut dalam dunia virtual itu tanpa mengindahkan dunia yang sebenarnya. 

Keberadaan metaverse tidak serta merta bisa menggantikan dunia fisik, termasuk ibadah haji. Begitu juga dengan aspek lain dalam kehidupan seperti makan bahkan urusan seks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun