Sayangnya umpan cantik itu tidak mampu diselesaikan dengan baik oleh Dewangga. Tendangan Dewangga justru melambung jauh, padalah sudah berhadapan dengan kiper.Â
Peluang lain terjadi di menit ke-62 melalui Irfan Jaya yang berhasil menembus sisi kiri pertahanan Thailand. Sayangnya tembakan Irfan Jaya masih lemah dan bisa diantisipasi oleh kiper Thailand.
Begitu juga peluang yang didapat Dedik Setiawan saat mampu menerobos pertahanan Thailand setelah menerima umpan dari Asnawi. Sayang, pemain asal Arema itu malah diving dan berbuah kartu kuning.Â
Jika setiap peluang tersebut diakhiri dengan sentuhan akhir yang baik, setidaknya kita bisa mencetak gol. Artinya kita masih belum efektif dalam menyerang.Â
Begitu juga pada laga melawan Singapura di semifinal leg kedua. Terlepas dari penampilan luar biasa Hassan Sunny, pemain Indonesia kurang memanfaatkan peluang yang ada.Â
Seharusnya Indonesia bisa menyelesaikan laga dengan waktu 90 menit. Namun lagi-lagi sentuhan akhir menjadi masalah.Â
HarapanÂ
Jiika melihat skor 4-0, harapan untuk menang di leg kedua ada namun begitu sulit. Shin Tae Yong sendiri menyebut jika di leg kedua nanti seperti mendaki gunung tinggi.Â
Tentu untuk bisa keluar sebagai juara, Indonesia harus bisa menang dengan margin 5 gol. Apalagi sejauh ini Thailand masih menjadi tim dengan lini pertahanan terbaik dan baru kemasukan 1 gol.Â
Rasanya hal itu sulit terjadi meskipun bola itu bundar. Apalagi jika problem sentuhan akhir masih menjadi masalah, tentu hal itu akan semakin sulit.Â
Akan tetapi, di leg kedua nanti pemain kita harus bermain lepas tanpa beban. Terlepas apapun hasilnya, publik tahu bahwa tim ini menunjukkan progres dan hasil yang baik.Â
Tim ini dibentuk untuk jangka panjang, dan tentu sangat menjanjikan. Target utama adalah Piala Asia. Jadi, tetap semangat Skuat Garuda. Bravo.Â