Tim garuda lagi-lagi harus kebobolan pada menit ke-67. Menerima umpan silang mendatar Philip Roller dari sisi kiri, Supachok lantas mengoyak gawang Nadeo dan membawa Thailand unggul 3-0.
Pada akhirnya, Thailand membenamkan Indonesia dengan tambahan satu gol di menit ke-83 lewat Bordin Phala. Laga pun berkesudahan dengan skor 4-0 untuk Thailand.Â
Dari laga yang saya saksikan tadi malam, ada beberapa faktor yang membuat tim kita hancur lebur oleh Thailand. Tentu hal ini tidak bicara soal kualitas karena masih jauh.Â
Setidaknya beberapa faktor inilah yang membuat kita dibantai oleh Thailand. Jika faktor ini bisa diperbaiki, meskipun kalah kita tidak akan kalah dengan skor telak.Â
1. Mental
Faktor pertama adalah mental. Tidak ada yang bisa mengontrol mental pemain. Itu adalah hal di luar kendali pelatih. Mental siap bertarung tercipta dari pengalaman dan harus kita akui pengalaman pemain muda kita masih minim.Â
 Baca juga: Untuk PSSI: Apapun Hasilnya di Final Nanti STY Harus DipertahankanÂ
Gol cepat Chanatip Songkrasin pada menit ke-2 membuat mental pemain jatuh. Hal ini bisa dilihat dari permainan timnas yang kurang tenang dalam mengolah bola.Â
Akibatnya, para pemain kehilangan bola lebih mudah dan kerap melakukan kesalahan pasing. Kesalahan itu akhirnya berujung dengan gol. Tentu saja gol di menit awal memberi tekanan pada pemain muda kita.Â
Sayangnya, mental tim Indonesia tidak bangkit seperti saat melawan Malaysia. Ini adalah final pertama untuk sebagian pemain muda kita, jadi bagi saya hal ini wajar jika pemain merasa tertekan.Â
Di sisi lain, pemain seakan terbebani untuk menang. Hal ini karena Indonesia selalu kesulitan di laga final. Padahal, meskipun keinginan publik untuk juara tinggi, seharusnya pemain kita bermain lepas tanpa beban.Â
Jika kita melihat media sosial, publik saat ini lebih realistis dan memaklumi jika tak juara. Hal ini tidak terjadi dalam laga tadi. Indonesia seperti bermain dengan beban berat untuk menang.Â