Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Faktor Kekalahan Timnas Indonesia di Tangan Thailand

30 Desember 2021   05:44 Diperbarui: 30 Desember 2021   13:29 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia harus takluk di tangan Thailand pada leg pertama Piala AFF 2020 dengan skor telak 4-0. | Sumber: KOMPAS.com

Tim garuda lagi-lagi harus kebobolan pada menit ke-67. Menerima umpan silang mendatar Philip Roller dari sisi kiri, Supachok lantas mengoyak gawang Nadeo dan membawa Thailand unggul 3-0.

Pada akhirnya, Thailand membenamkan Indonesia dengan tambahan satu gol di menit ke-83 lewat Bordin Phala. Laga pun berkesudahan dengan skor 4-0 untuk Thailand. 

Dari laga yang saya saksikan tadi malam, ada beberapa faktor yang membuat tim kita hancur lebur oleh Thailand. Tentu hal ini tidak bicara soal kualitas karena masih jauh. 

Setidaknya beberapa faktor inilah yang membuat kita dibantai oleh Thailand. Jika faktor ini bisa diperbaiki, meskipun kalah kita tidak akan kalah dengan skor telak. 

1. Mental

Faktor pertama adalah mental. Tidak ada yang bisa mengontrol mental pemain. Itu adalah hal di luar kendali pelatih. Mental siap bertarung tercipta dari pengalaman dan harus kita akui pengalaman pemain muda kita masih minim. 

 Baca juga: Untuk PSSI: Apapun Hasilnya di Final Nanti STY Harus Dipertahankan 

Gol cepat Chanatip Songkrasin pada menit ke-2 membuat mental pemain jatuh. Hal ini bisa dilihat dari permainan timnas yang kurang tenang dalam mengolah bola. 

Akibatnya, para pemain kehilangan bola lebih mudah dan kerap melakukan kesalahan pasing. Kesalahan itu akhirnya berujung dengan gol. Tentu saja gol di menit awal memberi tekanan pada pemain muda kita. 

Sayangnya, mental tim Indonesia tidak bangkit seperti saat melawan Malaysia. Ini adalah final pertama untuk sebagian pemain muda kita, jadi bagi saya hal ini wajar jika pemain merasa tertekan. 

Di sisi lain, pemain seakan terbebani untuk menang. Hal ini karena Indonesia selalu kesulitan di laga final. Padahal, meskipun keinginan publik untuk juara tinggi, seharusnya pemain kita bermain lepas tanpa beban. 

Jika kita melihat media sosial, publik saat ini lebih realistis dan memaklumi jika tak juara. Hal ini tidak terjadi dalam laga tadi. Indonesia seperti bermain dengan beban berat untuk menang. 

2. Organisasi lini belakang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun