Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menilik Alasan Ketua PSSI yang Ingin Masuk ke Ruang Ganti Timnas Indonesia

29 Desember 2021   06:08 Diperbarui: 29 Desember 2021   09:28 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu bentuk dukungan ketua PSSI pada timnas Indonesia. | Sumber: twitter.com/iriawan84

Partai final leg pertama Piala AFF 2020 yang mempertemukan Indonesia melawan Thailand akan berlangsung hari Rabu, 29 Desember 2021 di National Stadium, Singapura.

Pecinta sepak bola Indonesia tengah menanti partai puncak Piala AFF 2020 yang akan berlangsung Rabu 29 Desember 2021. Tentu publik ingin melihat aksi Asnawi dan kolega bermain. 

Tentunya pecinta sepak bola tanah air ingin agar Skuat Garuda membawa pulang gelar Piala AFF ke ibu pertiwi. Pasalnya, di lima final edisi sebelumnya Indonesia selalu berada di posisi runner-up. 

Beberapa orang mengekspresikan dukungan dengan cara berbeda. Hotman Paris misalnya, pengacara top sekaligus salah satu pemilik saham Holywings tersebut akan memberi bonus 1 miliar kepada Timnas Indonesia jika juara Piala AFF. 

Untuk suporter yang biasa dengan modal pas-pasan, cara terbaik mendukung timnas ya menonton di rumah tanpa berkerumun. Selain itu, doa dari pecinta sepak boa tanah air juga penting. 

Di sisi lain, Ketua Umum PSSI yaitu M. Iriawan aliasn Iwan Bule punya cara tersendiri untuk menyampaikan dukungan pada Skuat Garuda. 

Di dalam video yang ia unggah di kanal YouTube pribadinya, Iwan Bule tengah berbicara dengan Evan Dimas melalui video call. 

Di tengah percakapan itu, Evan Dimas dan Asnawi Mangkualam bertanya pada Iwan Bule perihal kedatangan Ketua PSSI itu ke Singapura. 

Rencananya, Iwan Bule akan datang ke Singapura pada tanggal 31 Desember 2021 atau sehari sebelum final leg kedua. Iwan juga berusaha untuk masuk ke ruang ganti pemain. 

"Saya tanggal 31 ke sana (Singapura). Saya usahakan bisa turun ke tempat ganti pakaian (ruang ganti). Saya lagi izin ke AFF." (dikutip dari kompas.com)

Tentu rencana tersebut terbentur dengan regulasi yang diatur oleh AFF. Di dalam regulasi itu, hanya official tim, pelatih, dan pemain yang telah terdaftar untuk bisa masuk ke ruang ganti. 

Itu sebabnya, Iwan tengah berusaha untuk mendapat restu dari AFF. Namun, apakah dukungan itu diperlukan oleh pemain? 

Bagi saya yang hanya seorang penikmat sepak bola tanah air, hal itu tidak perlu dilakukan. Mengapa? Ruang ganti adalah murni wilayah kewenangan pelatih. 

Di ruang ganti itulah pelatih akan mengevaluasi permainan dan memberi masukan pada pemain. Di sana juga pelatih kerap memberi motivasi untuk membangun mental pemain yang tertinggal. 

Saya mengerti, sebagai seorang Ketua PSSI tentu ingin memberi dukungan penuh pada timnas Indonesia. Namun, seperti yang sudah saya singgung di atas setiap orang punya cara tersendiri. 

Sebagai seorang Ketua PSSI, mendukung dan menonton di tribun sudah cukup. Tak perlu masuk ke wilayah yang pelatih memiliki kuasa penuh. 

Menonton langsung di tribun tidak mengurangi sama sekali dukungan pada timnas. Hal itu bagi saya cukup. Hadirnya Ketua PSSI di tribun cukup untuk mewakili rakyat Indonesia. 

Toh masyarakat juga tahu jika ada petinggi negara atau ketua federasi yang datang dan menonton di stadion, tentu hal itu sebagai bentuk dukungan moril. 

Jadi, bagi saya masuk ke ruang ganti pemain tidak perlu. Itu murni ranah pelatih. Duduk di tribun penonton tidak mengurangi hakikat mendukung timnas. 

Selain rencana masuk ke ruang ganti, Iwan juga mendukung timnas Indonesia dengan poster yang ia unggah di twitter. Tapi unggahan itu mendapat sorotan dari netizen. 

Salah satu bentuk dukungan ketua PSSI pada timnas Indonesia. | Sumber: twitter.com/iriawan84
Salah satu bentuk dukungan ketua PSSI pada timnas Indonesia. | Sumber: twitter.com/iriawan84

Sorotan itu jelas karena poster tersebut berisi gambar Iwan Bule yang begitu besar melebihi para pemain timnas. Entah apa maksudnya, mungkin saja ingin terlihat mendukung. 

Tapi rasanya tidak perlu juga dong sampai menaruh gambar seperti itu. Apakah tidak ada gambar Pak Iwan mencerminkan jika PSSI tidak mendukung? Tentu konsepnya tidak seperti itu. 

Publik juga tahu, di balik keberhasilan STY ada peran PSSI yang selalu mendukung. Saya kira semua orang juga sudah tahu dan tidak perlu digembor-gembor lagi. 

Poster seperti itu justru mirip seperti para politis yang ikut tren. Beberapa politisi kerap mengungkapkan dukungan pada atlet dengan membuat poster seperti itu. 

Anehnya, gambar dirinya yang lebih besar dari si atlet. Jadi sebenarnya siapa sih yang didukung? Atau hanya ingin numpang tenar semata? Tidak ada yang tahu pasti. 

Publik akan lebih senang jika foto STY yang ditaruh di situ. Tentu saja berkat usaha yang ia lakukan Timnas Indonesia bisa melaju sampai saat ini. 

Jadi, tidak adanya Iwan dalam poster bukan berarti PSSI acuh. Adanya STY di dalam poster justru menunjukkan respek dan bentuk terima kasih PSSI pada juru taktik asal Korea Selatan itu. 

Mendukung tidak selalu harus terekspos media. Dukungan di balik layar pun tidak kalah penting. PSSI pada hal ini adalah penggerak di belakang layar alias mendorong dari belakang demi kemajuan sepak bola tanah air. 

Namun, peran di belakang layar kerap tidak mau diambil karena dianggap tidak bekerja. Jadilah segala sesuatu harus diekspos media agar terlihat seperti bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun