Tentu rencana tersebut terbentur dengan regulasi yang diatur oleh AFF. Di dalam regulasi itu, hanya official tim, pelatih, dan pemain yang telah terdaftar untuk bisa masuk ke ruang ganti.Â
Itu sebabnya, Iwan tengah berusaha untuk mendapat restu dari AFF. Namun, apakah dukungan itu diperlukan oleh pemain?Â
Bagi saya yang hanya seorang penikmat sepak bola tanah air, hal itu tidak perlu dilakukan. Mengapa? Ruang ganti adalah murni wilayah kewenangan pelatih.Â
Di ruang ganti itulah pelatih akan mengevaluasi permainan dan memberi masukan pada pemain. Di sana juga pelatih kerap memberi motivasi untuk membangun mental pemain yang tertinggal.Â
Saya mengerti, sebagai seorang Ketua PSSI tentu ingin memberi dukungan penuh pada timnas Indonesia. Namun, seperti yang sudah saya singgung di atas setiap orang punya cara tersendiri.Â
Sebagai seorang Ketua PSSI, mendukung dan menonton di tribun sudah cukup. Tak perlu masuk ke wilayah yang pelatih memiliki kuasa penuh.Â
Menonton langsung di tribun tidak mengurangi sama sekali dukungan pada timnas. Hal itu bagi saya cukup. Hadirnya Ketua PSSI di tribun cukup untuk mewakili rakyat Indonesia.Â
Toh masyarakat juga tahu jika ada petinggi negara atau ketua federasi yang datang dan menonton di stadion, tentu hal itu sebagai bentuk dukungan moril.Â
Jadi, bagi saya masuk ke ruang ganti pemain tidak perlu. Itu murni ranah pelatih. Duduk di tribun penonton tidak mengurangi hakikat mendukung timnas.Â
Selain rencana masuk ke ruang ganti, Iwan juga mendukung timnas Indonesia dengan poster yang ia unggah di twitter. Tapi unggahan itu mendapat sorotan dari netizen.Â