Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Skor Imbang Melawan Singapura, Ada Lini Depan yang Kurang Produktif

22 Desember 2021   22:47 Diperbarui: 22 Desember 2021   22:54 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga semifinal leg pertama antara Indonesia melawan Singapura berakhir imbang dengan skor 1-1. Laga tersebut berlangsung di National Stadium Singapura, Rabu 22 Desember 2022.

Seperti biasa, Shin Tae-yong bermain dengan skema lima bek. STY menaruh tiga bek tengah yaitu Dewangga, Rizky Ridho, dan Fachrudin. Untuk bek kanan diisi oleh Asnawi, dan bek kiri oleh Pratam Arhan. 

Sejak awal laga, Timnas Indonesia bermain menyerang. Di sisi lain, Singapura cukup grogi dalam laga ini. Hal ini bisa dilihat dari sapuan-sapuan yang dilakukan oleh para pemain belakang mereka. 

Gol yang dinantikan akhirnya tiba di menit ke-29. Asnawi Mangkualam yang menyerang di sisi kanan begitu militan, kerja sama apik dengan Witan Sulaeman membuat jala gawang Singapura bergetar. 

Hingga menit akhir babak pertama, Indonesia masih unggul dengan skor 1-0. Di babak kedua, Shin Tae-yong kembali merotasi pemain. 

Ezra Walian dan Elkan Baggott dimasukan oleh STY. Di babak kedua, timnas tampil dominan. Di sisi lain, tuan rumah berhasil mendapat beberapa peluang yang cukup berbahaya.

Salah satunya di menti ke-64, Faris Ramli mampu mengecoh bek Fachrudin di dalam kotak penalti, namun tendangan kaki kiri tersebut masih melebar. 

Gawang Indonesia akhirnya harus jebol di menit ke-70. Dewangga yang mencoba mengirim umpan jauh kemudian dipatahkan oleh pemain Singpura dan berhasil mengirim umpan terobosan pada Irfan Fandi. Skor berubah menjadi 1-1.

Shin Tae-yong kembali menarik Ezra Walian karena tampil tidak sesuai dengan harapan. Ezra kemudian diganti oleh Hanis Shagara pada menit ke-79.

Indonesia berhasil mendapat peluang emas setelah Ricky Kambuaya dijatuhkan di tepi kotak penalti. Dalam tayangan ulang justru terlihat Kambuaya dijatuhkan di area penalti.

Namun, tendangan bebas dari Evan Dimas masih membentur pagar hidup pemain Singapura. Indonesia kembali mendapat peluang di menit terakhir melalui sepak pojok. Lagi-lagi gol yang dinanti tidak tercipta. 

Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tidak berubah. Dengan hasil ini, pada leg kedua Indonesia harus menang jika ingin melaju ke partai final. Pasalnya, dalam aturan terbaru tidak ada mekanisme gol tandang dan kandang. 

Itu artinya, leg kedua nanti anak asuhan STY harus tampil habis-habisan untuk amankan tiket ke final. Ada hal menarik selama Timnas Indonesia mentas di AFF 2020 kali ini. 

Indonesia seakan kehilangan sosok striker pencetak gol. Dari empat striker yang dibawa STY, hanya Ezra Walian yang baru mencetak satu gol. Sisanya, masih tampil kurang meyakinkan.

Di laga tadi, Ezra dan Dedik Setiawan tidak berkontribusi banyak. Bahkan, Ezra yang masuk di babak kedua harus ditarik dan diganti oleh Hanis Shagara.

Ini bukan kasus pertama bagi Shin Tae-yong mengganti pemain pengganti di Piala AFF. Pada laga melawan Malaysia, hal serupa juga terjadi ketika Shin Tae-yong memainkan Kushedya Hari Yudo.

Yudo dimainkan pada menit ke-64 untuk menggantikan Ezra Walian. Tapi, Yudo gagal menampilkan aksi terbaiknya. Yudo beberapa kali kalah duel dan kehilangan penguasaan bola.

Yudo kemudian digantikan oleh Hanis Shagara pada babak tambahan waktu. Dari empat striker yang dimainkan oleh STY. Keempatnya belum ada yang memberikan penampilan terbaiknya. 

Dari 14 gol yang diciptakan oleh Timnas Indonesia, lini depan Indonesia baru mencetak satu gol. Sisanya dicetak oleh pemain sayap seperti Irfan Jaya yang kini mengoleksi 3 gol dan Witan Sulaeman dengan 2 gol. 

Pemain tengah dan belakang turut serta menyumbang gol. Minimnya kontribusi gol di lini depan tentu menjadi PR yang harus diselesaikan oleh STY. 

Padahal di beberapa edisi Piala AFF sebelumnya, striker Indonesia selalu tampil dominan dan menjadi top skor. Sebut saja Bambang Pamungkas, dan Gonzales yang saat itu bermain pada Piala AFF 2010.

Tentunya, para fans berharap hal serupa juga terjadi pada edisi Piala AFF kali ini. Padahal, jika kita melihat lini tengah maupun sayap diisi oleh pemain hebat. 

Di tengah ada Evan Dimas yang bisa menyuplai bola dengan baik. Begitu juga di sisi sayap dihuni oleh Irfan Jaya dan Witan Sulaeman. Bahkan, Witan Sulaeman kerap memberi umpan dari sisi kiri. 

Di luar itu, tentu saja ini menjadi catatan bagi STY agar para mesin gol timnas kita bisa memberi kontribusi yang lebih nyata.

Selain lini depan, lini belakang timnas kita juga masih memiliki titik lemah. Dari lima laga yang dimainkan dalam Piala AFF, Indonesia kebobolan 5 gol dan hanya satu kali clean sheet. 

Itu artinya, dalam setiap laga Timnas Indonesia setidaknya kebobolan satu gol. Meskipun menjadi tim paling produktif, tapi lini belakang kita masih harus diperbaiki kembali. 

Apalagi beberapa gol lahir dari kesalahan lini belakang seperti dalam laga tadi malam melawan Singapura. Semoga saja kedua PR di atas bisa diperbaiki oleh Shin Tae-yong.  

Harapannya di leg kedua nanti Indonesia tampil lebih baik lagi dan bisa melaju ke partai final. Apalagi, kita kedatangan amunisi baru yaitu Egy Maulana Vikry yang siap tampil di leg kedua nanti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun