Namun, tendangan bebas dari Evan Dimas masih membentur pagar hidup pemain Singapura. Indonesia kembali mendapat peluang di menit terakhir melalui sepak pojok. Lagi-lagi gol yang dinanti tidak tercipta.Â
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tidak berubah. Dengan hasil ini, pada leg kedua Indonesia harus menang jika ingin melaju ke partai final. Pasalnya, dalam aturan terbaru tidak ada mekanisme gol tandang dan kandang.Â
Itu artinya, leg kedua nanti anak asuhan STY harus tampil habis-habisan untuk amankan tiket ke final. Ada hal menarik selama Timnas Indonesia mentas di AFF 2020 kali ini.Â
Indonesia seakan kehilangan sosok striker pencetak gol. Dari empat striker yang dibawa STY, hanya Ezra Walian yang baru mencetak satu gol. Sisanya, masih tampil kurang meyakinkan.
Di laga tadi, Ezra dan Dedik Setiawan tidak berkontribusi banyak. Bahkan, Ezra yang masuk di babak kedua harus ditarik dan diganti oleh Hanis Shagara.
Ini bukan kasus pertama bagi Shin Tae-yong mengganti pemain pengganti di Piala AFF. Pada laga melawan Malaysia, hal serupa juga terjadi ketika Shin Tae-yong memainkan Kushedya Hari Yudo.
Yudo dimainkan pada menit ke-64 untuk menggantikan Ezra Walian. Tapi, Yudo gagal menampilkan aksi terbaiknya. Yudo beberapa kali kalah duel dan kehilangan penguasaan bola.
Yudo kemudian digantikan oleh Hanis Shagara pada babak tambahan waktu. Dari empat striker yang dimainkan oleh STY. Keempatnya belum ada yang memberikan penampilan terbaiknya.Â
Dari 14 gol yang diciptakan oleh Timnas Indonesia, lini depan Indonesia baru mencetak satu gol. Sisanya dicetak oleh pemain sayap seperti Irfan Jaya yang kini mengoleksi 3 gol dan Witan Sulaeman dengan 2 gol.Â
Pemain tengah dan belakang turut serta menyumbang gol. Minimnya kontribusi gol di lini depan tentu menjadi PR yang harus diselesaikan oleh STY.Â
Padahal di beberapa edisi Piala AFF sebelumnya, striker Indonesia selalu tampil dominan dan menjadi top skor. Sebut saja Bambang Pamungkas, dan Gonzales yang saat itu bermain pada Piala AFF 2010.