Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cara Saya Berkomunikasi dengan Penyandang Tunarungu

6 Desember 2021   11:16 Diperbarui: 6 Desember 2021   16:57 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bahasa isyarat | Sumber: ppdi.or.id

Ilustrasi bahasa isyarat | Sumber: ppdi.or.id
Ilustrasi bahasa isyarat | Sumber: ppdi.or.id

Jangan anggap saya bisa bahasa isyarat seperti di TV, tentu saja alakadarnya karena memang tidak belajar. 

Ketika saya bertanya kepadanya apakah ia bekerja hari ini atau tidak, saya hanya memeragakan pekerjaannya.

Pekerjaan Wanda yaitu menggiling tepung untuk dijadikan cireng dan ia hanya merespons dengan cara mengangguk atau menggeleng. 

Sesekali teman saya kerap memaksakan diri untuk berbicara. Tapi, yang jelas saya tidak bisa menangkap apa yang ia katakan karena tidak jelas. Jadi, saya sendiri lebih nyaman memakai bahasa isyarat. 

Tapi, teman saya ini setidaknya ingin memanggil nama teman-temannya. Jadi, ia begitu berusaha keras untuk berbicara. Kami pun menulis nama masing-masing lalu diucapkan oleh Wanda. 

Maka yang terdengar jauh dari apa yang ditulis. Misalnya untuk memanggil saya berubah menjadi "dai", "Asep" berubah menjadi "Atep", "Tandi" berubah menjadi "Tali", tapi itulah yang ia inginkan. Jadi, ketika berkumpul sesekali Wanda memanggil dengan nama-nama tadi. 

Saya sendiri lebih senang menepuk pundak Wanda daripada memanggil namanya. Atau menggunakan tatapan mata untuk memulai pembicaraan dengan Wanda. 

Ketika bermain futsal pun kami selalu mengajak Wanda. Ia memang hobi main bola, hanya saya saja yang suka bola tapi tidak bisa main. Jadi, saya hanya menonton dan bersikap bak seorang pelatih. 

Komunikasi yang dijalin saat bermain bola pun sama, memakai bahasa isyarat. Misalnya jika ingin meminta bola, maka acungkan tangan agar bisa dilihat oleh Wanda, dan ketika ia melihat isyarat itu, ia akan mengoper bolanya. 

Meskipun Wanda memiliki fisik yang tak sempurna, tapi lingkungan sekitar menerimanya dengan baik. Termasuk di lingkungan pertemanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun