Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama FEATURED

Fenomena Paylater di Tengah Menjamurnya Pinjol Ilegal

24 November 2021   10:14 Diperbarui: 13 Mei 2022   06:08 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya marketplace yang menyediakan fitur in, kini dompet digital pun mempunyai layanan serupa. Misalnya GoJek yang menjadi salah satu e-wallet yang menyediakan fitur ini. 

Antitesis pinjol ilegal

Pemerintah saat ini tengah memerangi pinjol ilegal yang memakan banyak korban khususnya rakyat kecil. Beberapa kasus soal pinjol kerap kita dengar.

Bahkan bunga yang harus dibayar atas utang itu membuat kita geleng-geleng kepala. Selain itu, pihak pinjol kerap membuat teror pada customer yang terlambat membayar. 

Teror tersebut jelas kenaikan bunga yang tak masuk akal hingga berupa ancaman penyebaran data pribadi. Data pribadi customer seperti nomor HP dan KTP yang memberi kemudahan dalam meminjam justru dijadikan alat pembungkam. 

Tidak heran banyak warga yang depresi akibat teror pinjol ilegal ini. Pemerintah saat ini terus berupaya mengungkap dalang di balik maraknya pinjol ilegal. 

Pencegahan itu tidak hanya memblokir situs pinjol ilegal, tapi harus menyentuh ke akarnya, yaitu orang di balik itu semua. Oleh sebab itu, ini adalah ranahnya para penegak hukum.

Hal yang jauh berbeda dengan paylater. Kehadiran paylater seakan menjadi antitesis dari pinjol ilegal. Kemudahan yang berikan oleh perusahaan membuat fitur ini semakin laris manis. 

Selain itu, paylater kerap dianggap sebagai juru selamat saat tanggal tua dan dompet kering kerontang. Bunga keterlambatan pun murah dan tidak ada teror seperti pinjol. 

Hal itulah yang membuat paylater seakan menjadi angin segar, khususnya ketika dompet mulai mengering. Bahkan, orang yang belum berpenghasilan tetap saja bisa mengalokasikan dana untuk fitur ini. 

Meski memberi banyak kemudahan bagi kita, disadari atau tidak, paylater telah mendorong seseorang menjadi shopaholic alias kecanduan belanja. 

Tentu yang namanya candu tidak selamanya baik. Oleh sebab itu, sebaiknya kita menghindari perilaku tidak baik ini. Ada cara agar kita terhindar dari perilaku shopaholic. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun