Manga Tokyo Revengers chapter 228 telah rilis. Sesuai perkiraan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian khusus pada chapter kali ini. Di antaranya adalah duo dinamit harus mengakui keunggulan Terano South.Â
Fakta lain yang terungkap adalah Kawaragi Senju memutuskan untuk menghadapi Terano South. Tanpa lama-lama lagi, berikut ulasan Tokyo Revengers chapter 228.
Judul untuk chapter 228 kali ini adalah "beat hell out of." Chapter dibuka dengan duo legenda hidup pendiri Black Dragon generasi pertama yaitu Wakasa dan Benkei yang tengah melawan Terano South.Â
Terano melancarkan pukulannya pada Wakasa. Namun, pergerakan Wakasa cepat dan berhasil menghindari pukulan South. Wakasa kemudian membalas South dengan tendangan. Tendangan Wakasa begitu mirip dengan tendangan Senju.Â
Tendangan memutar yang dilakukan oleh Wakasa sukses menyerang bagian leher Terano South. Serangan Wakasa berlanjut, setelah mengenai leher, Wakasa kemudian menendang bagian wajah South.Â
Tidak sampai di situ, Wakasa kemudian menyerang tengkuk Terano South. Serangan Wakasa begitu cepat, anak buah Terano sendiri begitu kaget melihat Wakasa melakukan tendangan memutar tersebut.Â
Tidak lama setelah itu, Benkei sudah siap dengan tinju mautnya. Tinju maut Benkei tepat mengarah pada wajah South. South bahkan terlempar sekitar 2 meter. Tinju Benkei begitu kuat sampai South terbang sejauh itu.Â
Kecepatan Wakasa dan kekuatan Benkei yang seperti Herkules menjadi kombo sempurna untuk melawan South. Inilah kekuatan duo pendiri Black Drgaon generasi pertama. Wakasa kemudian memuji Benkei, Benkei menyebut ia tidak bisa melakukan itu tanpa bantuan Wakasa.Â
Di sisi lain, Mikey masih diam dan belum melakukan pergerakan. Menurut Koko, jika hal ini terjadi maka Brahman yang akan menang. Tapi, Mikey ragu dengan pernyataan Koko tersebut.Â
Meskipun mendapat dua kombinasi serangan dari duo legend hidup Black Dragon, South kembali bangkit. South tak semudah itu dikalahkan. South kemudian membuka bajunya, badannya begitu kekar.Â
Wakasa kemudian menceritakan masa lalunya. Pada usia 12 tahun, ia mempunyai seorang lekaki yang seperti ayah. Orang itu adalah Dino. South mengatakan pada usianya yang ke-14 tahun, ia membunuh Dino.Â
Secara mengejutkan pada usia 14 tahun, Terano menjarah rumahnya sendiri dan membunuh ibunya. Terano berjuang antara hidup dan mati dengan penuh ketakutan. Terano kemudian menunjukkan luka tembakan di bagian dadanya.Â
Seketika ekspresi Terano berubah menjadi mengerikan. Takemichi yang melihat itu teringat dengan Mikey. Ekspresi itu sama dengan Mikey saat jatuh ke dalam impulsif gelapnya. Begitu juga dengan Terano.Â
Terano sudah jatuh ke dalam impulsif gelapnya. Terano tidak berpikir bahwa dirinya akan dikalahkan oleh duo dinamit itu. Masa lalu yang keras membuat Terano kejam dan kuat. Jadi, ia tidak akan kalah dengan mudah.Â
Terano kemudian menyerang Wakasa dan Benkei secara membabi buta. Duo dinamit itu tidak berkutik saat South menjatukan pukalan pada mereka. Bahkan, Wakasa dan Benkei tidak diberi kesempatan untuk bertahan.Â
Serangan yang membabi buta itu langsung membuat duo legenda hidup Black Dragon kalah. Mereka tidak diberi kesempatan untuk menyerang. Duo dinamit itu akhirnya KO di tangan Terano South.Â
Takemichi tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Di sisi lain, Takeomi menyebut Terano sebagai seorang monster. Tidak lama setelah itu, Senju datang dan menantang Terano untuk berduel.Â
Itulah akhir dari chapter 228. Menarik untuk kita bahas, Terano ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa. Di sisi lain, lawan Terano bukan orang sembarangan. Bahkan, Wakasa dan Benkei memiliki masa lalu menyeramkan.Â
Mereka berdua adalah penguasa wilayah Tenjiku saat itu sebelum disatukan oleh Sinichiro. Tapi, Terano sendiri lebih sadis, pada usia 5 tahun ia sudah bisa memakai pistol dan di usia yang ke 14 ia sudah membunuh orang.Â
Tentu saja itu adalah tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang remaja bahkan oleh orang dewasa. Di sisi lain, duel Senju dan Terano akan menjadi duel pembuka antara ketiga dewa penguasa Tokyo.Â
Tentu duel mereka berdua akan lebih seru lagi. Patut dinantikan apakah Senju akan memberikan perlawanan pada South atau South akan kembali menang. Memang pas julukan untuk South, orang yang dicintai dan mencintai kekerasan.Â
Itulah akhir dari chapter kali ini. Untuk link bacanya bisa diakses di laman ini: catmanga.org/series/tr/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H