Beda halnya jika kita mendidik dengan cara memberi hadiah, anak yang belajar tentu hanya ingin mengincar hadiah saja. Di sisi lain, anak tidak akan berkembang ke depannya jika hadiah itu sudah tercapai.Â
Anak cenderung enggan melakukan sesuatu jika hadiah sudah ada di tangan. Contohnya keponakan saya, kakak saya berjanji akan menghadiahi ponsel jika sang anak masuk tiga besar.
Benar saja ia masuk tiga besar, tapi setelah itu si anak jadi enggan melakukan hal yang sama dan menuntut hal yang lebih mahal. Akibatnya, motivasi anak untuk belajar hanya sebatas ingin mendapatkan ponsel saja, bukan karena hasrat ingin tahu.Â
Hadiah tidak selamanya berupa materi, memberi pujian pada anak atau sekedar memberi eskrim bisa juga dilakukan. Untuk itu, penting bagi kita agar lebih bijak dalam memberi hadiah pada anak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI