Manga Tokyo Revengers chapter 227 yang kita tunggu segera rilis. Beberapa gambar fisik manganya sudah bertebaran di media sosial. Gambar fisik tersebut sudah dipastikan akan menjadi bagian di chapter 227 nanti.Â
Dalam artikel ini, saya akan mencoba membahas alur cerita yang terdapat pada chapter 227 nanti. Untuk link bacanya akan saya taruh di akhir artikel ini. Berikut ulasannya.Â
Seperti yang sudah diduga sebelumnya, untuk alur manga 227 nanti tidak jauh beda dengan spoiler yang saya bahasa dalam artikel kemarin. Untuk judul chapter 227 kali ini adalah Gengster.Â
Baca juga: Spoiler Tokyo Revengers Chapter 227: Mengejutkan, Terano South Ternyata Orang Brazil
Panel dibuka dengan kilas balik ke masa lalu Terano South. Terano sendiri tinggal di Brazil tepatnya di daerah Rio. Di Rio, Terano tinggal di daerah yang kumuh bahkan tidak layak huni.Â
Di Rio, ia tinggal bersama ibunya. Ibunya sendiri sakit-sakitan, mungkin saja karena lingkungan kumuh yang tidak layak huni. Jadi, penyakit yang diderita ibu Terano bertambah parah.Â
Hiburan satu-satunya Terano hanyalah sebuah piano usang. Dikisahkan juga ibu Terano juga mahir dalam bermain piano. Dalam beberapa potongan gambar, Terano kecil juga terlihat bermain piano.Â
Terano kecil juga diajarkan berkelahi bahkan menggunakan senjata api oleh orang yang bernama Dino. Didikan Dino itu membuat Terano begitu akrab dengan dunia kekerasan.Â
Setelah Terano mahir bertarung dan menggunakan senjata api, Dino disebut menghadiahkan Terano sepasang sepatu. Kini dunia kekerasan terlihat wajar di mata Terano South.Â
Pada usia 12 tahun, Terano South mendirikan geng sendiri. Keputusan Dino yang mengajari Terano bertarung dan menggunakan senjata api berbuah petaka, di luar dugaan Terano membunuh Dino.
Tidak ada yang tahu alasan Terano membunuh Dino. Namun setelah Terano melakukan itu, ia menangis untuk Dino. Pada usia 14 tahun, ibu Terano South mati diserang oleh genster.Â
Bisa saja gengster tersebut berniat balas dendam atas perbuatan Terano yang membunuh Dino. Karena tidak ada lagi orang yang dicintai di Rio, Terano memutuskan terbang ke Jepang.Â
Di Jepang ia masuk penjara remaja pada tahun 2006. Tidak ada yang tahu mengapa Terano masuk ke sana. Di penjara inilah ia bertemu dengan eksekutif Tenjiku.Â
Di dalam penjara ini, Terano bahkan bertarung dengan mereka. Tidak ada kesulitan bagi Terano untuk mengalahkan eksekutif Tenjiku. Tentu saja dari sisi kekuatan Terano jauh lebih unggul.Â
Hal itu membuat Terano menjadi pimpinan mereka. Pada tahun 2007 mereka semua bebas dan mendirikan Rokuhara Tandai. Terano berposisi sebagai ketua geng tersebut.
Mantan eksekutif Tenjiku yang belum menjadi bawahannya hanya Kakucho. Terano kemudian menemui Kakucho dan mengahajarnya hingga babak belur. Kakucho yang ragu untuk bergabung akhirnya menjadi bawahan Terano.Â
Kemudian panel kembali ke masa kini. Panel melanjutkan pertarungan antara duo legenda hidup Black Dragon yaitu Benkei dan Wakasa melawan Terano South.Â
Dalam potongan gambar, duo dinamit kewalahan menghadapi Terano. Terano bahkan mengejek Benkei dan Wakasa. Di sisi lain, Benkei tidak percaya ternyata yang dibawanya adalah seorang monster.Â
Di sisi lain, Kakucho mengatakan duo dinamit tersebut tidak ada apa-apanya dibanding Terano. Terano adalah orang yang mencintai dan dicintai kekerasan.Â
Itulah rekap untuk chapter yang akan rilis beberapa jam lagi. Kita jadi tahu bahwa Terano begitu kuat, bahkan saat di Rio sekalipun ia tidak segan membunuh orang yang mengajarinya bertarung.Â
Eksekutif Tenjiku juga tidak ada apa-apanya dibanding Terano. Masuk akal jika duo dinamit akan kesulitan menghadapi Terano South. Untuk link bacanya silakan klik tautan ini.
Sekian untuk pembahasan manga kali ini, jika ingin membaca versi lengkap bisa tunggu beberapa jam dari artikel ini terbit. Salam dan terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H