Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Suka Maraton Drama Korea? Ketahui Dampak Buruk Binge Watching Alias Maraton Series Film

13 Oktober 2021   09:03 Diperbarui: 14 Oktober 2021   03:05 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aplikasi streaming yang menjamur saat ini memberi kemudahan bagi kita untuk menonton film atau drama yang kita sukai. Bahkan, budget yang dikeluarkan untuk berlangganan film cukup murah.

Hal itu yang membuat aplikasi streaming film begitu digemari oleh anak muda saat ini. Jika tidak sempat ke bioskop karena sibuk, kita bisa menyiasati itu dengan streaming. 

Apalagi jika hari libur, semua kegiatan beres, tinggal diam di atas kasur terus nonton sampai puas. Itu adalah hiburan yang sempurna untuk saat ini. Apalagi jika film tersebut memang favorit. Dengan senang hati kita akan menonton.

Jika film atau drama tersebut terdiri dari beberapa episode, tidak sedikit dari kita suka maraton atau istilah kekiniannya adalah binge watching. Binge berasal dari bahasa Inggris yang berarti pesta mabuk-mabukan. 

Kata binge berbeda arti jika ditambah watching. Binge watching adalah kondisi seseorang di mana menghabiskan banyak waktu untuk menonton banyak series film dalam sekali duduk.

Saya kira semua milenial dan generasi z pernah melakukan binge watching. Apalagi untuk drakor yang memang memiliki banyak episode. Bahkan, tidak sedikit dari kita maraton drakor dalam satu hari.

Teman saya mampu khatam satu season drakor satu atau dua hari. Padahal dalam satu season tersebut terdiri dari belasan bahkan puluhan episode. Tentu kita tahu, satu episode drakor rata-rata satu jam. 

Jadi bisa dibayangkan sehari duduk berapa jam mantengin laptop, mungkin bisa sampai 6-7 jam. Betapa lelahnya anggota tubuh kita jika dipaksa menonton dalam durasi selama itu. Khususnya mata kita. 

Tidak sedikit juga ada yang memposting capaian tersebut. Beberapa penikmat binge watching kerap membagikan momen tersebut di snapgram seakan itu adalah sebuah capaian besar dalam hidup. 

Di balik itu semua, sebenarnya sejak kapan kebiasaan binge watching itu muncul? Kita pasti berpikir bahwa kebiasaan binge watching muncul karena kemudahan akses internet seperti saat ini. 

Istilah binge watching muncul pada 2013. Kala itu Netflix merilis serial House of Cards. Sistem menontonnya sendiri memungkinkan pemirsanya bisa terus menyaksikan episode tanpa harus menekan tombol apapun pada remote atau keyboard.

Binge watching juga hadir karena beberapa series film atau drakor kerap merilis satu season penuh. Tentu saja hal itu akan membuat pecintanya melakukan binge watching. 

Meskipun begitu, ada juga series drama yang rilis tiap minggu, tapi kita sengaja menunggu drama tersebut selesai. Setelah itu maraton pun dilakukan. Alasan orang melakukan binge watching juga beragam.

Misalnya untuk series yang terbit satu minggu sekali. Biasanya jika rilis satu minggu sekali menimbulkan rasa penasaran akan jalan cerita selanjutnya. 

Untuk mengurangi rasa penasaran itu, sebagian orang sengaja menunggu series drama tersebut tamat lalu maraton. Saya pun pernah melakukan ini untuk beberapa anime. 

Alasan lain binge watching adalah untuk mereview series drama tersebut. Konten kreator bisa lebih mudah mereview sebuah series jika disajikan secara lengkap dan untuh. 

Tentu berbeda jika series drama tersebut rilis satu minggu sekali. Pembahasannya akan menggantung dan kurang lengkap. Meskipun memiliki keuntungan, tapi binge watching juga memiliki dampak negatif bagi kita. 

Dampak negatif dari binge watcing begitu beragam, mulai dari gangguan tidur, kecemasan, kesepian, hingga potensi kematian. Jadi, mengerikan bukan? 

Ilustrasi binge watching. | via: Pixabay
Ilustrasi binge watching. | via: Pixabay

Gangguan tidur

Salah satu dampak buruk binge watching adalah gangguan tidur. Ini pernah saya alami. Waktu itu saya maraton anime Full Metal Alchemist dan Attack on Titan. Kedua anime itu tediri dari 60 episode lebih.  

Saya menghabiskan dua anime itu selama tiga hari. Jam tidur saya terganggu, jam 3 pagi masih mantengin laptop maraton anime. Padahal paginya saya harus kuliah. Tapi karena asyik saya terus maraton sampai pagi. 

Akibatnya kuliah saya terganggu. Ketika di kelas saya mengantuk karena lelah dan tidak fokus dalam mengikuti mata kuliah. Semua materi yang dijelaskan oleh dosen tidak masuk di otak saya. 

Kurang tidur bisa mengganggu aktivitas kita dan kesehatan. Ketika begadang maraton drakor, biasanya kita ditemani dengan cemilan. Tentu saja hal itu bisa memicu obesitas.

Terlalu lama duduk dan jarang bergerak juga bisa memicu penyakit lain seperti jantung. Menurut penelitian, orang yang melakukan binge watching berpotensi sama dengan orang yang melakukan penerbangan jarak jauh yaitu pembekuan darah. 

Pembekuan darah di bagian kaki tersebut bisa berbahaya apabila pecah dan menyebar ke area jantung dan paru-paru kita. Jadi, tidak lucu bukan tadinya untuk mencari hiburan malah mendatangkan penyakit.

Kesehatan mental

Selain berakibat pada fisik kita, nyatanya binge watching bisa mengakibatkan gangguan pada mental kita. Pada saat binge watching, otak kita melepaskan zat kimia yang bernama dopamin. 

Zat ini akan melepaskan perasaan senang jika kita melakukan sesuatu yang kita senangi. Misalnya saat maraton drakor, zat dopamin dalam otak kita akan terus dilepaskan. 

Dampaknya adalah membuat kita menjadi candu dan sulit berhenti. Candu di sini sama halnya dengan candu dengan minuman beralkohol. Itu sebabnya kata "binge" dipakai untuk istilah maraton film. 

Jika sudah candu dan sulit berhenti, maka akan menjadi kebiasaan dan poin pertama akan terus diulang. Sehingga potensi terkena penyakit yang dijelaskan di poin pertama begitu besar.

Menurunkan fungsi otak

Dampak buruk lain dari binge watching adalah menurunkan fungsi otak. Meskipun menonton memberi hiburan bagi kita, nyatanya jika itu dilakukan secara berlebihan tidak baik bagi otak kita. 

Dikutip dari hallosehat, studi pada tahun 2016 dalam jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa kebiasaan menonton selama 3 jam setiap hari bisa memicu penurunan kognitif otak, terutama dalam kebahasaan dan daya ingat.

Salah satu peneliti dalam studi tersebut menyebutkan saat menonton, otak menerima berbagai perubahan gambar, suara, tindakan secara cepat dan menerima informasi secara pasif.

Kegiatan menonton membuat seseorang tidak berinteraksi dengan apa yang dilihat. Hal itu bisa memicu penurunan daya ingat pada otak kita. 

Terisolasi dari lingkungan

Selain bahaya fisik dan psikis, binge watching juga berdampak pada kehidupan sosial. Binge watching juga bisa menghambat hubungan sosial kita dengan lingkungan sekitar. 

Perilaku tersebut membuat kita menjadi antisosial. Hal itu karena kita membatasi interaksi dengan melakukan binge watching. Bisa juga kita mudah tersinggung ketika disinggung untuk berhenti melakukan binge watching.

Tentu saja hal itu bisa menimbulkan sikap defensif pada orang lain. Seharusnya kita juga ingat bahwa dunia yang sebenarnya adalah dunia nyata bukan yang ada di layar laptop. 

Ternyata efek binge watching begitu besar, lalu bagaimana caranya untuk berhenti? Ada beberapa langkah yang bisa dicoba untuk berhenti dari candu ini. 

Cara yang pertama adalah membatasi waktu tontonan. Misalnya jika satu season drakor tediri dari 15 episode, kita bisa menonton drakor tersebut satu hari 2 episode. 

Bisa juga kita menyiasati dengan satu kali dalam seminggu. Misalnya seminggu dua episode, metode tersebut efektif untuk bisa menghindari binge watching. 

Selain itu, kita juga bisa membatasi waktu menonton dengan bantuan timer. Misalnya sehari dua jam, jika timer kita sudah berbunyi maka sudah saatnya untuk berhenti menonton. 

Jika waktu menonton habis, kita bisa mengisinya dengan kegiatan lain seperti olahraga bahkan berinterkasi dengan lingkungan kita. Meskipun menonton memberi kesenangan, tapi jika itu dilakukan berlebihan tetap tidak baik.

Ingat, segala sesuatu yang berlebihan biasanya tidak baik bagi kita. Jadi, itulah untuk uraian kali ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun