Kegiatan menonton membuat seseorang tidak berinteraksi dengan apa yang dilihat. Hal itu bisa memicu penurunan daya ingat pada otak kita.Â
Terisolasi dari lingkungan
Selain bahaya fisik dan psikis, binge watching juga berdampak pada kehidupan sosial. Binge watching juga bisa menghambat hubungan sosial kita dengan lingkungan sekitar.Â
Perilaku tersebut membuat kita menjadi antisosial. Hal itu karena kita membatasi interaksi dengan melakukan binge watching. Bisa juga kita mudah tersinggung ketika disinggung untuk berhenti melakukan binge watching.
Tentu saja hal itu bisa menimbulkan sikap defensif pada orang lain. Seharusnya kita juga ingat bahwa dunia yang sebenarnya adalah dunia nyata bukan yang ada di layar laptop.Â
Ternyata efek binge watching begitu besar, lalu bagaimana caranya untuk berhenti? Ada beberapa langkah yang bisa dicoba untuk berhenti dari candu ini.Â
Cara yang pertama adalah membatasi waktu tontonan. Misalnya jika satu season drakor tediri dari 15 episode, kita bisa menonton drakor tersebut satu hari 2 episode.Â
Bisa juga kita menyiasati dengan satu kali dalam seminggu. Misalnya seminggu dua episode, metode tersebut efektif untuk bisa menghindari binge watching.Â
Selain itu, kita juga bisa membatasi waktu menonton dengan bantuan timer. Misalnya sehari dua jam, jika timer kita sudah berbunyi maka sudah saatnya untuk berhenti menonton.Â
Jika waktu menonton habis, kita bisa mengisinya dengan kegiatan lain seperti olahraga bahkan berinterkasi dengan lingkungan kita. Meskipun menonton memberi kesenangan, tapi jika itu dilakukan berlebihan tetap tidak baik.
Ingat, segala sesuatu yang berlebihan biasanya tidak baik bagi kita. Jadi, itulah untuk uraian kali ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H