Menulis dengan tangan terbukti efektif melatih motorik kita. Hal itu karena menulis dengan tangan adalah aktivitas rumit yang membutuhkan keterampilan. Jadi, menulis tangan adalah hasil dari seluruh gerakan tubuh yang singular.Â
Untuk bisa menulis dengan tangan, tentu kita harus bisa memegang pensil dengan benar. Kita juga harus menghafal setiap abjad untuk bisa menulis dengan tangan.Â
Gerakan dalam menulis setiap huruf juga berbeda. Jika kita sudah menguasai itu, barulah kita bisa menyusun kata lalu kalimat. Aktivitas inilah yang berguna bagi motorik kita.Â
Tentu saja ini berbeda dengan mengetik dengan keyboard. Gerakan mengetik dengan keyboard ya begitu saja, tinggal pencet saja. Huruf apapun itu gerakannya sama, yaitu tinggal pencet.Â
Menulis dengan tangan membuat kita lebih mudah mengingat. Dilansir dari tirto.id ada sebuah riset yang berjudul Handwriting versus Keyboard Writing: Effect on Word Recall oleh Anne Mangen.Â
Dalam riset itu, Mangen dkk menggunakan tiga metode penulisan, yakni menulis dengan pulpen di kertas, menulis dengan keyboard di laptop, dan menulis di layar sentuh iPad.
Penelitian itu dilakukan oleh 36 wanita sebagai responden. Responden dalam penelitian itu berusia 19 sampai 54 tahun.Â
Dalam penelitian itu, dilakukan umpan visual kepada para responden, yakni kemampuan menghafal setiap kata yang ditulis oleh para responden.Â
Caranya, para responden disuruh menulis dengan tangan, keyboard di laptop, dan keyboard virtual. Para peneliti kemudian membacakan kalimat. Setelah itu, peserta disuruh mengingat kata sebanyak mungkin.Â
Hasilnya, peserta yang menulis dengan tangan mampu menghafal lebih banyak kata daripada mereka yang mengetik dengan keyboard. Mengapa demikian?Â
Seperti yang sudah dibahas di atas, menulis dengan tangan memerlukan keterampilan. Setiap huruf tentu mempunyai gerakan berbeda, pulpen yang digunakan juga bisa memberikan keterkaitan pada kognitif seseorang.Â