Meskipun begitu, PON terus berlanjut dan tuan rumah yaitu Solo menjadi juara umum. Yogyakarta sendiri berada di posisi kedus.Â
PON di Masa Kini
Ternyata ada nilai historis yang tinggi di balik lahirnya PON. Tentu ini menjadi pembelajaran untuk kita bahwa olahraga tidak hanya sekedar melatih fisik semata, tetapi harus digunakan sebagai alat pemersatu bangsa.Â
Untuk saat ini, PON tidak hanya sebatas olahraga empat tahunan, tetapi harus menjadi perekat persatuan bangsa. Olahraga bisa menjadi salah satu perekat dari semua perbedaan yang ada di Indonesia.Â
Olahraga terbukti mampu menumbuhkan rasa nasionalisme. Tengoklah ketika pasangan ganda puteri kita yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin.Â
Semua orang larut dalam haru yang dibalut atas rasa cinta pada bangsa Indonesia. Selain itu, sangat penting bagi kita memakai olahraga sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa nasinolisme.
Contoh di atas adalah salah satunya. Lewat olahraga, perbedaan seperti suku, ras, bahkan agama hilang dan berbaur menjadi satu yaitu Indonesia.Â
Untuk itu, PON bukan hanya sekedar event olahraga semata. Akan tetapi sebagai sarana untuk merawat kebhinnkeaan dan rasa nasionalisme kita.
Contoh di atas sudah cukup membuktikan bahwa olahraga adalah alat ampuh untuk mempersatukan bangsa. Jangan sampai karena olahraga, rasa perstuan itu rusak.Â
Pada dasarnya olahraga mengejarkan kita tentang disiplin, tanggung jawab, sportifitas, dan kerja sama. Tentu saja itu semua tidak melihat latar belakang kita apa. Itulah nilai filosofis dari olahraga.Â
Jadi, sekian untuk artikel kali ini semoga bermanfaat. Akhir kata, salam.Â