Mendengar hal itu, Ares terkejut. Menurut Hades, kesucian para dewa yang ada di Valhalla dicapai oleh sang legenda Hajun. Panel kemudian berganti pada pertarungan Shidarta melawan Hajun.Â
Hajun mengatakan dirinya tidak terbiasa dengan kekuatannya. Hajun kemudian mengepalkan tanganya, di tangan tersebut kemudian muncul senjata berupa pedang.Â
Sekilas hal tersebut mirip dengan yang biasa dilakukan oleh Edward Elric dalam anime Full Metal Alhcemist. Hajun lantas menyerang Shidarta, Shidarta berhasil menangkis serangan Hajun.Â
Saking kuatnya serangan Hajun, tempat berpijak Shidarta berlubang cukup dalam. Hajun sendiri cukup terkejut karena Shidarta berhasil menahan serangannya.Â
Keduanya kemudian melancarkan serangan begitu cepat. Dua senjata saling beradu satu sama lain dengan kecepatan tinggi. Shidarta yang mempunyai kekuatan melihat masa depan bisa menghindari setiap serangan Zerofuku.Â
Akan tetapi, kemampuan tersebut justru tidak berfungsi pada Hajun. Penglihatan masa depan Shidarta bekerja karena bisa melihat setiap cahaya dalam jiwa tubuh lain.Â
Sebelum tubuh melakukan sesuatu, tentu didahului oleh pikiran dan keinginan. Shidarta memancarkan keinginan dengan mengamati pergerakan jiwa yang bersemayam dalam segala hal.Â
Begitulah cara kerja penglihatan masa depan Shidarta menurut manga ini. Alasan kemampuan Shidarta tidak bekerja pada Hajun karena jiwa milik Hajun tidak ada cahaya sama sekali.Â
Karena tidak bisa menggunakan kemampuannya, tangan Shidarta terluka karena serangan Hajun. Hajun kemudian mencoba menyerang Shidarta dengan kekuatan penuh.Â
Tangan Hajun berubah dikelilingi semacam tali yang membentuk senjata runcing besar seperti bor. Sedangkan Shidarta bersiap menahan dengan perisainya.Â
Hajun tanpa segan menyerang Shidarta, serangan tersebut begitu kuat. Benturan kedua senjata tersebut mampu membuat seisi penonton Valhalla terkena debu yang tebal disertai angin kencang.Â