Setelah laga seru perebutan tempat ketiga Copa America antara Peru melawan Colombia, kali ini memasuki laga puncak yang mempertemukan dua raksasa sepak bola Amerika Latin.
Brasil dan Argentina harus beradu di partai final guna memperebutkan gelar juara. Laga ini jelas penting bagi dua pemain bintang kedua negara, siapa lagi jika bukan Lionel Messi dan Neymar.
Argentina tentunya membawa misi juara, hal tersebut wajar, sebab Argentina masih memendam pil pahit pada gelaran Copa America edisi sebelumnya pada Brasil. Argentina berhasil dihentikan langkahnya di semi final saat itu.
Sementara itu, Brasil yang merupakan juara bertahan tentunya ingin mempertahankan gelar tersebut. Terlebih lagi laga berlangsung di hadapan pendukung mereka sendiri di Stadion Maracana.
Laga yang berlangsung pagi waktu Indonesia tersebut berjalan seru. Kedua tim menurunkan pemain terbaiknya dalam laga tersebut. Argentina dan Brasil sama-sama bermain menyerang.
Namun, Argentina unggul terlebih dahulu lewat gol Angel Di Maria pada menit ke-22 memanfaatkan umpan terobosan dari tengah lapangan. Di Maria dengan cantik menyarangkan bola ke gawang Brasil.
Kedudukan berubah 1-0 untuk keunggulan Argentina. Menit 33, aksi Lionel Messi hampir saja menambah keunggulan bagi Argentina andai saja sepakannya tidak melebar.
Babak kedua berlangsung lebih seru. Babak kedua sendiri Brasil jauh lebih dominan dalam permainan, pertahanan Argentina terus menerus menerima gempuran dari Brasil.Â
Brasil berhasil menyamakan skor, namun sayangnya gol tersebut harus dianulir karena offside. Pada penghujung laga, Lionel Messi hampir saja menambah keunggulan.
Andai saja, bola tersebut langsung disepak ke pojok kanan tidak ditekuk, mungkin saja akan berbuah gol. Namun, Messi memilih untuk menekuk bola dan membuatnya terpeleset.Â
Tambahan waktu lima menit yang diberikan oleh wasit terasa begitu panjang bagi Argentina, tetapi terasa begitu sedikit bagi Brasil. Sisa waktu tambahan tersebut skor tetap tidak berubah, Argentina keluar sebagai juara Copa America 2021.
Tangis dua pemain bintang pecah, sebuah tangis yang berbeda tentunya. Neymar tersedu sedan di lapangan karena tidak bisa mempertahankan gelar.
Usahanya di lapangan tidak cukup untuk mempertahankan gelar. Di sisi lain, tangis haru menyelimuti skuat Agrentina, terutama sang megabintang Lionel Messi.
Sebuah tangis kebahagiaan, tidak aneh rasanya jika Messi merasakan berbagai macam gelar di klub. Tetapi, kali ini berbeda, ekspresi Messi menunjukkan bahwa inilah gelar yang paling ditunggu selama kariernya sebagai pesepak bola.
Lionel Messi beberapa kali hampir memberikan gelar bagi Argentina, tiga kali tampil di partai final Copa America selalu berakhir menjadi runner up.
Begitu juga ketika Messi dan Argentina berhasil mencapai final di Piala Dunia 2014. Namun lagi-lagi, Messi harus menelan pil pahit karena harus kalah dari Jerman harus kalah dari Jerman dalam laga tersebut.
Gelar Copa America kali ini jelas menjadi gelar pertama Lionel Messi bersama timnas senior Agentina. Apalagi, Argentina sudah 28 tahun puasa gelar. Gelar juara kali ini jelas menjadi obat buka puasa yang menyegarkan.
Bagi Argentina, raihan gelar kali ini menyamai rekor Uruguay yang sejauh ini mengoleksi 15 gelar. Selain itu, Copa America menjadi panggung bagi Lionel Messi.
Messi bermain apik dalam gelaran kali ini. Baik secara tim maupun individu, Messi mampu memberikan permainan terbaikknya.Â
Hal tersebut ditunjukkan dengan kontribusinya dalam mencetak gol dan memberikan assist bagi rekannya. Messi memang menjadi tulang punggung Argentina.
Tidak heran, selain berhasil membawa Argentina juara. Messi juga menyabet gelar lain yaitu pemain terbaik dan gelar pencetak gol terbanyak.
Final kali ini benar-benar menjadi milik Argentina, Man of the match dalam laga ini diraih oleh Agel Di Maria dan kiper terbaik diraih oleh kiper Argentina Emiliano Martinez.
Setiap pemain jelas ingin memberikan kontribusi bagi negaranya. Sebagai pesebak bola, gelar juara merupakan pilihan realistis. Begitu juga dengan Lionel Messi.
Meskipun di klub bersama Barcelona begitu mentereng, tetapi di level timnas gelar juara begitu sulit didapat. Penantian panjang tersebut akhirnya berbuah manis sekarang.
Mungkin saja gelar juara ini menjadi yang terakhir bagi Messi bersama Argentina. Tidak ada yang tahu, apakah di Qatar nanti Messi akan tetap bermain atau tidak.
Mengingat usia sang megabintang sudah cukup tua. Mungkin saja ini adalah akhir era dari pemain hebat yang bernama Lionel Messi, dan menjadi era baru bagi para pemain muda lain.
