Namun, ketika cengkeraman itu dilakukan tiba-tiba muncul cahaya hijau, cahaya tersebut menembus angkasa. Sang Valkyrie yang berubah menjadi pedang sasaki tersebut keluar.
Namun, patahan pedang tersebut justru menghasilkan pedang baru. Kini, pedang Sasaki menjadi dua. Poseidon kemudian bersiap menyerang kembali. Trisula tersebut diayunkan secara beruntun sampai tidak terlihat.
Sasaki bisa menahan serangan tersebut. Setiap kekalahan yang dia derita dalam duel, membuat Sasaki hafal teknik lawannya. Teknik pedang lawan yang pernah dihadapi oleh Sasaki mampu ditiru dengan baik.
Dengan kata lain, Sasaki merupakan gabungan dari para pendekar pedang terhebat dalam sejarah. Teknik bertahan dan menyerang Sasaki sempurna. Di tengah gempuran trisula Poseidon, Sasaki kemudian menyerang. Tanpa disangka, serangan tersebut berhasil memberikan goresan kecil pada pipi Poseidon.
Setelah pipi, kini bahu sang dewa tergores, kemudian tangannya mulai tergores. Poseidon kemudian menyerang kembali Sasaki, serangan tersebut berhasil ditangkis dengan kedua pedang Sasaki.
Sang tiran laut tersebut terluka dan bercucuran darah, si pecundang terhebat dalam sejarah kini menjadi harapan manusia yang ada di Valhalla. Poseidon kemudian mengusap darah yang ada di tubuhnya, darah tersebut kemudian diusapkan ke rambutnya.
Seketika senyum jahat terpancar dari raut wajah sang dewa laut. Poseidon menyerang menggunakan trisulanya. Poseidon menghujani Sasaki dengan trisulanya. Sasaki seakan diserang oleh ribuan Poseidon saking cepatnya serangan tersebut.
Serangan Poseidon bagaikan topan mengamuk di tengah laut. Sasaki mencoba menangkis serangan tersebut dengan kedua pedangnya. Akan tetapi Sasaki seakan menyerah. Sasaki seakan kehilangan kesadaran dalam duel tersebut.
Para penonton kemudian menyemangati dan menyebut “Kojiro.” Seisi Valhalla bergema dengan nama Kojiro. Tanpa disangka, dorongan dukungan tersebut mampu membakar semangat Sasaki.
Sasaki kembali menyerang, kali ini kekuatan senjumasounya mencapai tingkat kesempurnaan. Sasaki berhasil membaca semua serangan Poseidon dengan baik. Serangan Poseidon tersebut tidak mampu memberikan goresan sedikitpun kepada Sasaki.
Kemudian keduanya menggunakan teknik pamungkasnya untuk mengakhiri pertandingan. Sang dewa menggunakan teknik “niten ganryu,” sementara Sasaki menggunakan teknik “swallow tiger combo, thousand blade.”