Itulah kemampuan Sasaki. Keraguan pada Sasaki sirna ketika Sasaki mengeluarkan samurainya dan memberikan sentuhan kecil ke arena Valhalla. Air laut yang bergelombang tersebut berhenti karena hentakan kecil samurai tersebut. Itulah kesempurnaan ilmu pedang Sasaki.
Pertempuran dimulai, Sasaki kemudian mengacungkan Samurainya ke arah Poseidon. Tiba-tiba Sasaki terjatuh dan bercucuran keringat. Ternyata Sasaki tengah menghadapi Poseidon dalam pikirannya, cara yang dibayangkan tersebut tidak efektif.
Sasaki kemudian maju menyerang, dan mengayunkan pedangnya ke arah Poseidon. Poseidon berhasil menghindar, kemudian Sasaki mengayunkan pedangnya ke arah berlawanan, dan tebasan tersebut mampu memotong rambut Poseidon.
Poseidon kemudian menyerang Sasaki dengan trisulanya. Trisula tersebut menghujani Sasaki, tetapi Sasaki berhasil menghindarinya. Hal itu karena sebelum bertanding, Sasaki sudah bertarung dengan Poseidon dalam bayangnnya sehingga semua gerakan Poseidon mampu diprediksi.
Inilah kemampuan Sasaki yang disebut dengan “senjumosou.” Serangan beruntun dari Poseidon tidak ada yang berhasil mengenai Sasaki. Poseidon kemudian menyerang Sasaki kembali dengan trisulanya. Trisula tersebut berhasil dihalau oleh Sasaki dengan pedangnya.
Namun, sisi dari trisula tersebut berhasil melukai Sasaki. Luka tersebut setidaknya berhasil merobek sisi perut Sasaki. Melihat Poseidon yang unggul, para dewa lantas menyorakinya sebagai tanda dukungan.
Namun, Poseidon memandang mereka dengan tatapan kejam tanda tidak suka. Suasana Valhalla kembali mencekam.
Dukungan tersebut bagi Poseidon tidak dibutuhkan, dewa itu tidak berkomplot.
Poseidon kemudian meluncurkan serangannya, Poseidon melompat dan mengayunkan trisula tersebut. Sasaki berhasil menahan dengan pedangnya. Benturan dua senjata tersebut membuat air yang ada di arena Valhalla menyembur bagaikan topan dasyat.
Sasaki terpojok. Ternyata Poseidon meningkatkan kecepatan serangannya sehingga gerakan tersebut tidak bisa diprediksi oleh Sasaki. Sasaki kemudian mencoba menebas Poseidon dengan pedangnya, akan tetapi Poseidon yang ada dihadapannya hanyalah bayangan.
Hujan trisula terus menggempur Sasaki. Sasaki semakin terpojok, kemudian Sasaki mencoba menebas Poseidon kembali. Dengan cepat Poseidon menghindari serangan tersebut, tiba-tiba Poseidon sudah berada di belakang Sasaki.
Kemudian trisula tersebut diayunkan ke arah Sasaki dan akhirnya pedang milik Sasaki patah menjadi dua. Kemudian Sasaki mengambil patahan pedangnya dan mencengekramnya dengan kuat. Cengkeraman terebut membuat tangannya berdarah.