Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Diwarnai Drama Adu Penalti, Villarreal Keluar sebagai Juara European League

27 Mei 2021   05:45 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:23 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Villarreal merayakan gelar juara usai mengalahkan MU dalam laga final Liga Eropa. Sumber foto: instagram.com/villarrealcf

Pertandingan final European League yang mempertemukan Villarreal melawan Manchester United telah digelar. Laga berlangsung seru dan menarik, kedua tim sama-sama mengusung misi juara. 

Laga tersebut disaksikan langsung oleh mantan pemain MU Wayne Rooney. Tentunya kehadiran Rooney bisa memberikan dukungan moral bagi anak asuhan Solskjaer. 

Selain kehadiran Rooney, laga ini juga disaksikan oleh mantan juru taktik MU Sir Alex Ferguson. Ferguson merupakan manajer terbaik MU. Selepas kepergiannya, MU bermain tidak stabil. 

Susunan pemain Villarreal terdiri dari, Geronimo Rulli; Juan Foyth, Raul Albiol, Pau Torres, Alfonoso Pedraza; Yeremi Pino, Etienne Capoue, Dani Parejo, Manu Trigueros; Gerard Moreno, Carlos Bacca.

Sementara susunan pemain MU terdiri dari David de Gea; Aaron Wan-Bissaka, Eric Bailly, Victor Lindelof, Luke Shaw; Paul Pogba, Scott McTominay; Marcus Rashford, Bruno Fernandes, Mason Greenwood; Edinson Cavani.

MU berusaha tampil menekan di awal babak pertama. Peluang pun didapat pada menit ketujuh. McTominay menendang bola dari ujung kotak penalti setelah mendapat umpan Marcus ashford. Namun sayangnya sepakan tersebut masih menyamping.

Villarreal kemudian mendapat peluang pada menit ke-15. Trigueros menyambut umpan dari Parejo. Sayangnya bola tendangannya masih melambung ke atas gawang David de Gea. 

Lima menit kemudian, Wan-Bissaka mengirim umpan dari sisi kanan pertahanan Villarreal. Bola melaju ke tiang jauh dan jatuh ke kaki Luke Shaw. Shaw kemudian menendang bola ke tiang jauh. Namun bola mengarah ke samping kiri gawang Villarreal.

Gol tercipta pada menit ke-29. Umpan Parejo dari sisi kiri lapangan ke tengah kotak penalti bisa disambut sontekan kaki kanan Moreno. Bola mengarah ke sebelah kiri gawang tanpa bisa dicegah De Gea. 1-0.

MU kemudian terus menggempur pertahanan Villarreal. Akan tetapi, peluang terciptanya gol tidak datang juga. Hingga babak pertama usai, Villarreal unggul sementara dengan skor 1-0.

Babak kedua berlangsung, MU kembali mengambil inisiatif permainan. Pada menit ke-48, terjadi kemelut di gawang David de Gea. Lini pertahanan MU dibuat kocar-kacir lewat kemelut tersebut. 

MU kembali menyerang, hasilnya pada menit ke-55 Edinson Cavani berhasil menyamakan kedudukan. Lewat sepak pojok Luke Shaw, terjadi kemelut di gawang Villarreal, bola liar yang ada di kotak penalti berhasil dieksekusi dengan baik oleh Cavani, skor berubah 1-1.

Dua menit berselang MU kembali mendapatkan peluang. Namun, sepakan mendatar Bruno Fernandes masih melebar di sisi kiri gawang Villarreal. Babak kedua MU lebih dominan. 

MU kembali mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol. Bruno Fernandes berhasil melepaskan umpan dari sisi kanan pertahanan Villarreal. Namun sayangnya umpan manis tersebut belum berhasil dieksekusi dengan baik oleh Rashford. Sepakan Rashford masih menyamping di sisi kanan gawang Villarreal. 

Satu menit kemudian MU kembali menciptakan peluang. Luke Shaw berhasil mengirimkan umpan lambung ke dalam kotak penalti Villarreal. Namun heading Edinson Cavani masih membentur pemain Villarreal. 

Unai Emey menambah amunisi baru dengan memasukkan dua pemain langsung. Kerjasama di lini tengah antara Rashford dan Shaw kembali memberi peluang bagi MU, tetapi sepakan Greenwood masih menyamping. 

MU kembali mendapatkan peluang, Luke Shaw berhasil mengirimkan umpan lambung. Tetapi heading Paul Pogba masih melambung. Pada menit ke 92, Villarreal berhasil mendapatkan peluang. 

Namun sayangnya, sepakan kaki kiri Pau Torres masih melambung di atas gawang David de Gea. Waktu normal berakhir dengan skor imbang 1-1. Hal ini semakin menegaskan bahwa dalam empat laga terakhir kedua tim selalu bermain imbang. 

Laga berlanjut pada tambahan waktu. Dalam perpanjangan waktu, Villarreal justru lebih dominan daripada MU. Anak asuhan Unai Emery terus mengurung pertahanan MU. Akan tetapi gol yang dinanti masih belum datang. 

Pada menit ke-99, Villarreal mengancam gawang MU lewat tendangan keras Paco Alcacer yang masih melambung tipis di atas gawang De Gea.

Dua menit berselang, giliran tendangan bebas Dani Parejo yang mengancam gawang Man Utd, namun masih dapat ditepis De Gea.

Babak pertama perpanjangan waktu skor masih tidak berubah. Di babak kedua, Villarreal masih memegang kendali permainan. MU tidak memiliki kesempatan sedikitpun untuk melakukan serangan balik.

MU seperti menurunkan intensitas permainan. Hal itu ditujukan dengan Villarreal yang berhasil menguasi pertandingan. Akan tetapi, Villarreal sendiri kesulitan membongkar pertahanan MU. 

Tambahan waktu tidak memunculkan pemenang sama sekali.  Penentuan juara akhirnya harus ditentukan dengan adu penalti. Tidak hanya laga normal, adu penalti sekalipun harus ditentukan sampai akhir. 

Sebelas pemain kedua tim menjadi eksekutor penalti dalam laga ini. Sampai akhirnya penentuan adu penalti sepenuhnya ada di tangan kiper kedua tim. 

Kiper Villarreal Rulli berhasil menunaikan tugasnya dengan baik dan berhasil mencetak gol. Di sisi lain, beban berat ditanggung oleh David de Gea, sepakan de Gea mampu dibaca dengan baik oleh Rulli. 

Dengan hasil tersebut, Villareal berhasil keluar sebagai juara European League. Dengan kemenangan ini, tim asuhan Unai Emery otomatis lolos ke fase grup Liga Champions. 

Kemenangan ini menegaskan bahwa Unai Emery begitu dominan dalam laga final Europa League. Emery berhasil mencapai lima partai final dan empat laga final dimenangkan olehnya.

Di sisi lain, kekalahan ini membuat MU membuang peluang meraih gelar untuk kedua kalinya. Di liga, peluang tersebut harus pupus setelah dikalahkan Leicester City, dan di Eropa peluang untuk meraih gelar tertahan karena drama adu penalti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun