Jika sebelum Socrates, perhatian para filosof adalah alam. Misalnya Thales yang menyebut bahwa inti dari alam adalah air. Socrates membawa gaya filsafat baru, yaitu perhatiannya pada dunia sosial.
Lalu bagaimana cara Socrates menyebarkan aliran filsafatnya? Tidak seperti muridnya yaitu Plato, Socrates bisa dibilang tidak meninggalkan karya tulis. Orang-orang mengenal Socrates dari tulisan Plato.Â
Socrates berfilsafat melalui mulut Plato. Ada yang unik dari tulisan Plato, kebanyakan tulisan Plato berbentuk dialog. Hal ini tidak lepas dari pengaruh sang guru yaitu Socrates.Â
Socrates memperkenalkan filsafatnya dengan cara dialog. Socrates sering berbicara dengan orang-orang, entah itu di pasar, alun-alun, di manapun. Socrates mengajak mereka semua untuk berdiskusi.Â
Cara Socrates mengajak orang-orang tersebut disebut dengan metode socrates (socratic method). Metode pembelajaran ini dilakukan dengan percakapan, perdebatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.Â
Mereka akan saling bersdiskusi satu sama lain dan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan. Dari serangkaian pertanyaan itu diharapkan seseorang mampu menemukan jawaban atau kebenarannya sendiri.Â
Menurut Socrates, pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi untuk mengetahui apa itu kebenaran, kebaikan, dan kesalahan. Dengan asumsi ini, bisa jadi orang bodoh tidak ada, yang ada hanya orang malas.Â
Hal pertama yang dilakukan Socrates adalah mengajukan satu pertanyaan seolah-olah dia tidak tahu apa-apa. Gaya Socrates yang seperti ini sangat ditentang oleh kaum shopis, kaum yang dianggap serba tahu, dan mencari keuntungan dari itu.Â
Orang bijak adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu apa-apa.Â
Kemudian orang yang ditanya akan menjawab pertanyaan Socrates tersebut, disitu Socrates akan menyanjung dari setiap jawaban yang diberikan seakan jawaban itu benar, ini disebut dengan ironi Socrates.Â
Kemudian setelah menyanjung Socrates akan bertanya lagi, dan pertanyaan tersebut akan mematahkann semua argumen yang dibangun sebelumnya. Dari situlah orang-orang akan mulai berpikir bahwa selama ini apa yang dipikirkan tentang sesuatu ternyata keliru.Â