Man United harus melakoni partai penting di liga Inggris saat menjamu Leicester City di Old Trafford. Laga yang menentukan bagi Setan Merah untuk tetap menjaga asa di jalur juara.Â
Sebaliknya, laga ini menjadi penting bagi Leicester City untuk tetap bertahan diempat besar. Jika tetap konsisten di posisi empat besar, maka Leicester berhak tampil di Liga Champions Eropa musim depan.Â
Pertandingan sendiri berlangsung dalam kondisi hujan cukup deras. Tim tuan rumah cukup kesulitan menciptakan peluang di awal pertandingan. Tim tamu justru unggul lebih dahulu pada menit ke-10.
Luke Thomas berhasil membawa Leicester City unggul setelah berhasil memanfaatkan umpan silang di sisi pertahanan MU. Umpan matang tersebut diselesaikan dengan sepakan voli yang menghujani sisi kanan atas gawang David de Gea.
Kedudukan berubah menjadi 0-1 tim tamu sementara unggul. Lima menit berselang, pemain muda asal Pantai Gading Ahmad Diallo berhasil memberikan umpan mendatar ke dalam pertahanan Leicester.
Umpan tersebut disambut Greenwood dan berhasil mengacak-acak pertahanan Leicester City. Greenwood kemudian melepaskan sepakan mendatar ke sisi kiri gawang Leicester dan skor berubah menjadi 1-1. Skor imbang tersebut bertahan hingga jeda babak pertama.
Babak kedua berlangsung, akan tetapi tim tamu justru mendominasi pertandingan dan berhasil menciptakan beberapa peluang emas. Leicester justru berhasil unggul kembali. Memanfaatkan umpan sepak pojok yang terukur, Caglar Soyuncu berhasil menanduk bola ke gawang David de Gea.
Kedudukan berubah menjadi 1-2. David de Gea harus memungut bola kedua kalinya dalam laga tersebut. Disisa pertandingan, MU terus melakukan serangan balasan. Namun, Dewi Fortuna berkata lain. The Red Devils harus dengan berat hati mengakui keunggulan tim tamu sampai laga usai.
Kekalahan ini justru membuang asa bagi Man Utd untuk merebut gelar juara Liga Inggris. Terpelesetnya Man Utd justru membawa keuntungan bagi tetangga mereka Man City yang berhasil menjadi juara tanpa berkeringat setetespun.
MU saat ini mengoleksi 70 poin, MU hanya menyisakan 3 pertandingan sisa di musim ini. jika berhasil menang pada laga sisa, MU hanya mampu mengoleksi 79 poin sementara City saat ini mengoleksi 80 poin.
Anak asuhan Pep Guardiola tersebut harus mengucapkan terima kasih pada Leicester City yang berhasil meringankan beban mereka untuk meraih gelar juara Liga Inggris.Â
Bagaimana tidak, berkat Leicester yang berhasil mengalahkan MU, City tidak perlu memikirkan bagaimana caranya menang dalam pertandingan sisa untuk menjadi juara.
Seandainya dalam sisa laga terakhir City kalah, mereka tetap menjadi juara. Kemenagan ini tentunya tetap menjaga asa bagi Leicester City untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan.
Anak asuhan Brendan Rodgers tersebut untuk sementara menempati posisi ketiga Klasemen Liga Inggirs dengan torehan 66 poin. Leicester unggul dua poin dari Chelsea yang mengoleksi 64 poin di posisi keempat.
Kemenangan ini tentunya berharga bagi Leicester. Dua laga sisa yang dimiliki Leicester harus dimanfaatkan dengan baik untuk tetap menjaga asa bermain di Liga Champions Eropa musim depan.
Mengingat West Ham masih berpeluang tampil di Liga Champions. West Ham sejauh ini berada di posisi kelima Klasemen Liga Inggris dengan perolehan 58 poin dari 35 laga.
Jika tiga laga sisa berhasil dimenangkan oleh West Ham dan Leicester di dua laga sisa terpeleset, West Ham akan mengoleksi 67 poin.
Persaingan meraih gelar juara Liga Inggris sudah usai, tetapi persaingan untuk mendapat jatah di Liga Champions masih seru. Tim yang ada di papan atas akan saling sikut untuk mendapatkan jatah di Liga Champions.Â
Sementara itu, tim yang masih mempunyai peluang untuk tampil di Liga Champions adalah Chelsea. Chelesa setidaknya harus mengumpulkan 6 poin lagi untuk mengunci satu tempat di Liga Champions.
Anak asuhan Thomas Tuchel sendiri memang dalam beberapa laga terkahir bermain begitu impresif. Bukan tidak mungkin penampilan tersebut berlanjut hingga akhir musim.Â
Lalu bagaimana dengan nasib Lierpool? Musim ini merupakan musim yang tidak baik bagi Jurgen Klopp. Di awal musim, Liverpool bermain begitu superior di Liga Inggris.
Hal itu ditunjukan dalam beberapa pekan awal mereka berhasil bertengger di puncak klasemen. Petaka datang ketika salah satu pemain andalan di lini belakang mereka yaitu Virgil van Dijk mengalami cidera.
Penampilan Liverpool terus merosot di Liga Inggris maupun di Eropa. Di Liga Champions Eropa Liverpool harus dijegal oleh Real Madrid pada perempat final.
Sementara di Liga Inggris, posisi mereka terlempar dari zona Liga Champions. Liverpool kini berada di posisi keenam klasemen Liga Inggris dengan mengoleksi 57 poin dari 34 pertandingan.
Peluang mereka untuk tampil di kasta tertinggi Eropa cukup sulit. Tim asuhan Jurgen Klopp mau tidak mau harus menyapu empat laga sisa dengan kemenangan, mereka akan mengoleksi 69 poin.
Itu pun dengan catatan jika tim-tm di atasnya di laga sisa melakukan blunder. Belum lagi, Liverpool harus menghadapi MU karena penundaan laga beberapa pekan lalu.
Musim yang indah bagi City, mereka menjadi juara berkat bantuan dari Leicester. Sebaliknya MU malah terpeleset di akhir musim dan membuang asa untuk menjadi juara, bagi Liverpool musim ini begitu nestapa. Mereka tidak mengoleksi gelar sama sekali untuk musim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H