Aku tak tahu apa yang terjadi
Antara aku dan kau
Yang kutahu pasti
Ku benci untuk mencintaimu
Tentunya kita tidak asing dengan lirik lagu tersebut. Lagu berjudul "Benci untuk Mencinta" yang dibawakan oleh Naif tersebut memang menjadi obat ketika sedang gundah hati.Â
Lagu tersebut merupakan salah satu lagu populer dari Naif. Lagu lain tidak kalah populer, bahkan sering kita dengar terutama di tahun 2000-an seperti lagu Air dan Api, Mobil Balap, dan tentunya Posesif.Â
Naif sendiri berdiri tahun 1995, saya pun belum lahir. Entah mengapa selera musik saya justru pada grup band yaang lahir pada era tersebut, lagu tahun 2000-an memang enak didengar sampai saat ini.Â
Lirik lagu yang penuh dengan makna dan komposisi musik yang memukau membuat saya betah mendengar lagu tahun 2000-an. Selain Niaf, Sheila On 7 Peterpan yang berubah menjadi Noah, bahan Padi masih mengisi list lagu di HP.
Komposisi Naif awalnya terdiri dari Emil (Mohammad Amil Hussein, bass), David (David Bayu Danangjaya, vokal), Jarwo (Fajar Endra Taruna, gitar), dan Pepeng (Franki Indrasmoro Sumbodo, drum) serta Chandra (keyboard).
Band Naif sendiri terbentuk dari beberapa mahasiswa IKJ. Ketika berkumpul untuk mengerjakan tugas, mereka malah berlatih vokal, sang vokalis jelas Bayu.Â
Meskipun hal tersebut melenceng, tetapi jiwa seni mereka tetap melekat sesuai dengan kampus yang mereka pilih. Sampai akhirnya mereka sering mengisi acara musik di kampus.Â
Nama Naif sendiri diambil karena lagu-lagunya sederhana tetapi bermakna. Nama Naif lebih mudah diingat tentunya. Naif mencoba peruntungannya di dunia musik.
Naif akhirnya masuk dapur rekaman dan berhasil menelurkan debut album pada tahun 1998 dengan Mobil Balap sebagai lagu andalannya. Dua tahun setelahnya, mereka mengeluarkan album kedua, Jangan Terlalu Naif.
Lagu di album kedua yang paling terkenal adalah Posesif. Tahun 2009 lagu tersebut dinobatkan menjadi salah satu dari 150 Lagu Indonesia Terpopuler Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia, bersama lagu Mobil Balap.
Pada tahun 2002 Naif mengeluarkan album ketiga yang berjudul Titik Cerah. Album ini mengusung lagu andalan Aku Rela, Curi-curi Pandang dan Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada di Seluruh Dunia.
Naif kemudian mengeluarkan album The Best tahun 2005. Pada tahun yang sama Naif juga merilis album Retropolis, lagu yang paling terkenal adalah Benci untuk Mencinta seperti pembuka artikel ini.Â
Album Televisi kemudian diluncurkan pada tahun 2007 dengan lagu andalan Di Mana Aku Disini, dan masih banyak karya dari Naif yang kita dengarkan saat ini.Â
Naif sendiri sudah mengudara hampir 25 tahun di belantika musik Indonesia. Bagi pecinta musik Indonesia tentu tidak asing dengan Naif, apalagi penampilan sang vokalis Bayu yang energik saat manggung.Â
Namun sayangnya, Naif resmi menyatakan bubar tepat pada usia 25 tahun. Usia di mana bagi manusia adalah fase yang tersulit, fase peralihan menuju dewasa. Fase di mana berbagai pencapaian disematkan.Â
Bubarnya Naif sendiri diumumkan secara langsung oleh sang vokalis David Bayu. Isu bubarnya Naif sendiri sudah terdengar pada tahun 2019 sebelum pandemi covid-19.
Sampai akhirnya Emil dan Pepeng nyatakan keluar pada 7 Mei 2021. Keberadaan Naif tidak bisa dipaksakan lagi jika para personil band satu persatu hengkang. Akhirnya tepat di usia 25 tahun Naif memutuskan untuk bubar.Â
Tentunya dengan bubarnya Naif, kita tidak akan bisa menikmati karya terbaru dari band tersebut. Meskipun sudah bubar, akan tetapi karya-karya Naif akan tetap mengudara. Atau mungkin nanti ada Naif Reborn.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H