Sentuhan tangan magis Thomas Tuchel di Chelsea membuat tim asal kota London tersebut bermain membaik selepas ditinggal Frank Lampard. Lampard bukan orang sembarangan di Chelsea, bisa dibilang Lampard merupakan legenda bagi Chelsea.
Tentunya dengan diangkatnya Lampard menjadi pelatih, dihadapkan bisa membawa kembali Chelsea pada romantisme kejayaan Lampard saat menjadi pemain.
Diangkatnya Lampard sebagai pelatih The Blues tentunya merupakan pencapaian pribadi. Tidak semua pemain hebat langsung menjadi pelatih kepala di klub yang dia bela.Â
Biasanya seorang pemain yang mengawali karier sebagai pelatih, tim yang dilatih bukan merupakan tim besar. Mengingat jam terbang yang kurang dan risiko yang besar.Â
Hal ini sudah kita lihat di Juventus yang dinahkodai oleh Adrea Pirlo. Gelar juara Serie-A yang hampir satu dekade jatuh ke tangan Juventus kini berhasil diambil alih oleh Inter Milan.Â
Hal yang serupa juga dialami oleh Lampard. Chelsea di tangan Lampard bermain kurang meyakinkan, apalagi lini pertahanan Chlelsea begitu rapuh. Akhirnya Chelsea terlempar dari papan atas.Â
Bahkan terlempar dari zona lolos Liga Champions. Melihat performa Chelsea yang merosot membuat bos Chelsea Roman Abramovich mengambil langkah radikal yaitu memecat Lampard.Â
Chelsea di awal musim memang harus menanggung beban berat terutama setelah hengkangnya salah satu pemain bintang mereka, yaitu Eden Hazard.
Di tengah bobroknya penampilan Chelsea datanglah seorang musafir dari Paris, ia adalah Thomas Tuchel yang harus dipecat dari PSG karena masalah internal klub.Â
Sang musafir yang turun dari gunung tersebut kemudian membangun kembali Chelsea yang ditinggalkan Lampard. Tuchel seperti membangun sebuah bangunan, yang harus dilakukan pertama adalah memperkuat pondasi.Â