Liga Champions Eropa sudah memasuki babak final. Seperti yang sudah kita duga sebelumnya, gelaran Liga Champions kali ini menjadi milik klub Inggris dan piala si kuping besar jatuh ke negara Ratu Elizabeth.Â
Kepastian itu didapat setelah Manchester City dan Chelsa kompak melaju ke babak final setelah mengandaskan perlawanan Paris Saint Germain (PSG) dan Real Madrid.Â
Manchester City sukses melaju ke babak final untuk pertama kalinya setelah berhasil mengandaskan perlawanan Paris Saint Germain.
Tim asuhan Pep Guardila melaju ke babak final dengan meyakinkan. City berhasil menyingkirkan PSG dengan agregat 4-1. City berhasil mendominasi dua partai semi final dengan kemenangan.Â
Di leg pertama City berhasil unggul dengan skor 1-2. Dan di leg kedua yang berlangsung kemarin, City berhasil unggul kembali dengan skor 2-0, kedua gol City dicetak oleh Riyad Mahrez.Â
Sementara Chelsea berhasil melaju ke babak final setelah mendepak raja Liga Champions Eropa Real Madrid. Chelsea melaju ke final setelah unggul dengan agregat 3-1.
Di leg pertama, Chelsea bermain imbang 1-1 saat bersua dengan Madrid. Di leg kedua, Chelsea menang dengan skor meyakinkan 2-0 sekaligus mengamankan tiket ke babak final.Â
Kemenangan atas Madrid tersebut tentunya memberikan pukulan telak tersendiri pada dua mantan pemain Chelsea yang bermain untuk Madrid. Mereka berdua adalah Eden Hazard dan Thibaut Courtois.Â
Kedua tim akan bertemu dalam dua final yang berbeda, yaitu di Liga Inggris pada tanggal 8 Mei mendatang, dan Liga Champions yang akan berlangsung pada tanggal 30 Mei 2021.
Partai melawan Chelsea bagi City merupakan gelaran dua partai final. Seperti yang kita ketahui, City musim ini berpeluang besar meraih tiga gelar juara alias treble winners.Â
Gelar pertama sudah diamankan oleh City yaitu juara Piala Liga Inggris (Carabao Cup). City berhasil meraih gelar untuk keempat kalinya secara beruntun setelah mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 1-0.
City sejauh ini di Liga Inggris memimpin klasemen sementara dengan koleksi 80 poin. Unggul 13 poin dari tim sekota Manchester United yang berada di posisi kedua dengan koleksi 67 poin.Â
City hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara Liga Inggris. Dan penentuan gelar juara Liga Inggris tersebut adalah melawan Chelsea  pada pekan ke-35 tanggal 8 Mei mendatang.Â
Jika City berhasil menang, maka mereka akan mengoleksi 83 poin. Hal tersebut sudah tidak mungkin dikejar oleh MU, meskipun di laga sisa City kalah terus menerus, tetapi City tetap menjadi kampiun Liga Inggris.Â
Meskipun di lima laga terakhir MU menyapu bersih dengan kemenangan, tetap saja poin yang diperoleh MU hanya 82. Artinya, partai melawan Chelsea nanti merupakan final bagi City.Â
Gelar ketiga yang bisa diraih City adalah Liga Champions. Dan lagi-lagi mereka harus bersua kembali dengan The Blues Chelsea.Â
Partai final ini menjadi menarik tentunya, partai final kali ini merupakan hal pertama bagi City, sedangkan untuk Chelsa mereka sudah tidak asing dengan atmosfer partai final dan pernah meraih gelar juara.Â
Jika City berhasil menang, maka gelar pertama Liga Champions sekaligus treble winners sudah pasti diamankan. Hal itu tentunya menjadi capaian tersendiri, mengingat hanya MU saja klub Inggris yang pernah meraih treble winners.Â
Itu pun terjadi sudah cukup lama, yaitu pada musim 1998/1999 ketika Sir Alex Ferguson menjadi arsitek bagi MU. Jika berhasil meraih treble, ini menjadi capaian pribadi bagi Pep Guardiola.Â
Hal tersebut pernah ia lakukan saat menangani Barcelona, bahkan bersama Barcelona Pep pernah meraih 6 gelar juara baik itu kompetisi domestik maupun Eropa.Â
Mungkin hanya Pep saja satu-satunya pelatih yang merasakan treble winners di dua klub berbeda sekaligus menasibihkan diri sebagai pelatih tersukses. Akan tetapi, Chelsea juga bukan lawan yang enteng.Â
Keberhasilan Chelsea melaju ke final dan menyingkirkan Real Madrid menjadi bukti bahwa mereka jangan dianggap remeh. Chelsea bisa saja menjadi batu sandungan bagi City.Â
Dengan mengalahlan Chelsa, City bisa raih treble winners. Tetapi di tangan Chelsea juga mereka bisa tersandung. Apalagi Chelsea pernah merasakan gelar juara Liga Champions.Â
Padahal waktu itu tidak ada yang menyangka mereka bisa keluar sebagai juara. Bermain kurang maksimal di liga dan menunjuk Roberto Di Matteo sebagai arsitek baru justru berhasil membawa Chelsea menjadi jawara di Liga Champions.Â
Kala itu Chelsea berhasil keluar sebagai juara saat menang adu penalti melawan Bayern Munchen. Dan perlu dicatat juga, keberhasilan Chelsea melaju ke babak final kala itu adalah mengalahkan tim kuat asal Spanyol Barcelona.Â
Satu kondisi yang dirasa mirip saat ini, Chelsea musim ini mengalami pergantian pelatih dari Frank Lampard pada  Thomas Tuchel. Dan di tangan Tuchel Chelsea melaju ke final Liga Champions.Â
Menarik untuk dinanti, apakah Tuchel akan mengulang kesuksesan Di matteo, mengingat Di Matteo dan Tuchel sama-sama pelatih dadakan bagi Chelsea.
Atau justru dengan pengalaman Pep bersama Barcelona sukses membawa City raih tiga gelar. Menarik untuk disaksikan. Mengalahkan Chelsea adalah kunci bagi City untuk raih tiga gelar. Di tangan Chelsea juga peluang City untuk meraih tiga gelar musim ini bisa kandas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H