Disaat aku bermain media sosial, maka aku ada. (Netizen)Â
Ungkapan tersebut rasanya cocok untuk mendeskripsikan kondisi saat ini. Keberadaan media sosial (medsos) bukan hanya memberi esensi, medsos pada saat ini seakan menjadikan seseorang eksis di dunia ini.Â
Ketika seseorang tidak aktif bermain medsos, maka seseorang dianggap tidak eksis. Keberadaan seseorang tersebut menjadi pertanyaan banyak orang, apalagi untuk para selebriti.
Setiap orang apalagi generasi milenial dan generasi Z setidaknya mempunyai satu media sosial. Bahkan dari bangun tidur sampai tidur kembali kebanyakan orang biasa mengecek notifikasi medsos.Â
Pengguna medsos sendiri meningkat, apalagi setelah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 memaksa kita untuk lebih akrab dengan gawai dan internet.Â
Dikutip dari Kompas.com, orang Indonesia setidaknya menghabiskan waktu sekitar 14 menit dalam sehari untuk media sosial. Dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta, sekitar 170 juta merupakan pengguna aktif media sosial.Â
Dan pengguna media sosial di seluruh dunia sendiri mencapai 4.2 milyar. Itu artinya hampir setengah penduduk bumi melek dengan media sosial.Â
Tidak bisa dimungkiri, kehadiran media sosial sendiri memberikan kemudahan bagi kita terutama untuk komunikasi. Kita bisa dengan mudah berinteraksi dengan banyak orang tanpa mengenal ruang dan waktu.Â
Selain itu, media sosial juga kerap memberikan akses informasi aktual bagi kita. Bahkan dengan media sosial, kita bisa menggalang dana untuk kepentingan kemanusiaan.Â
Namun tidak sedikit juga media sosial memberikan dampak negatif bagi kita, terutama untuk kesehatan mental. Jangkauan media sosial sendiri amat luas, bahkan kehidupan seseorang dengan detail dibagikan di media sosial.Â