Sementara itu, di tempat lain si pengendara mobil juga berbuka puasa. Bedanya si pengendara mobil berbuka puasa dengan makanan berat.Â
Si pengendara motor lantas menunaikan ibadah shalat maghrib. Setelah shalat usai, dan kembali untuk melanjutkan perjalanan, si pengendara motor hendak memakan kurma kembali.Â
Betala terkejutnya, kurma yang hanya dimakan dua biji tersebut, dan tersisa cukup banyak kini hanya tersisa saru biji saja.Â
Singkat cerita, hari lebaran pun datang. Si pengendara motor dan pengendara mobil tadi dipertemukan dalam satu masjid yang sama untuk shalat idul fitri.Â
Si pengendara motor membawa sejadah, si pengendara mobil tidak. Tempat sujud si pengendara mobil hanya dilapisi handuk putih, sekita si pengendara motor melihatnya.Â
Kemudian dia melihat orang yang di sampingnya itu. Seketika ingatan si pengendara motor kembali. Dia adalah orang yang menyimpratkan air waktu itu, dan mengambil sisa kurma yang ada dalam tasnya.Â
Tetapi si penegendara motor membagi sejadah dengan orang yang ada di sampingnya itu. Si pengendara mobil teringat dan yah saling memaafkan.
Begitulah cara terbaik untuk. Menyelesaikan masalah. Kejahatan tidak selalu harus dibalas dengan kejahatan, tetapi balas dengan kebaikan.Â
Itulah yang diajarkan nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW diceritakan ketika hendak pergi ibadah ke mesjid untuk shalat, ada seorang lelaki yang sangat membencinya.
Bahkan ketika nabi Muhammad lewat, si lelaki selalu meludahi nabi Muhammad SAW. Begitu seterusnya. Bisa saja nabi Muhammad lewat ke jalan lain, tetapi tidak. Nabi Muhammad tetap saja lewat ke jalan tempat si lelaki meludahinya.
Sampai suatu hari, si lelaki itu tidak meludahi nabi Muhammad lagi. Nabi Muhammad terkejut, san bertanya ke manakah si lelaki tersebut. Ada yang mengatakan bahwa lelaki tersebut sakit.Â